Nasirun Si Penjaga Alam Dievaluasi Tim Tingkat DIY Untuk Lomba Kehati

Penjaga alam atau pecinta alam yang juga perupa dari Bantul tepatnya di Komplek Perum Bayeman Permai Dusun Sonopakis Ngestiharjo Bantul Nasirun di evaluasi oleh Tim Tingkat DIY berlangsung di rumah yang juga menjadi studionya, Senin (17/6).

Menurut pimpinan Tim evaluasi tingkat DIY Drs. Bambang Wahyu Indriyo Ka.Bidang Dalrus dan Konservasi Lingkungan pada Badan Lingkungan Hidup DIY saat menyampaikan perihal lomba Kehati yang diselenggarakan Yayasan Kehati Indonesia pimpinan Dr. Emil Salim setiap tahun memberikan penghargaan kepada warga atau tokoh masyarakat yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap penjagaan dan pelestarian hayati yang lolos seleksi dari tingkat Propinsi untuk kemudian diikutkan di tingkat nasional.

Sementara dalam sambutan Bupati Bantul yang dibacakan oleh Kepala BLH Kabupaten Bantul Drs. Suwito diantaranya menyampaikan bahwa kekayaan hayati sangat penting untuk dijaga agar tidak cepat punah. "Karena alam merupakan milik Tuhan yang harus dijaga yang juga akan diwariskan kepada generasi penerus kita. Jika kita tidak menjaganya, maka anak cucu kita nanti hanya akan menerima dampak dari kerusakan alam serta menerima akibat buruk dari yang telah kita buat selama ini." terang Bupati Bantul.

Saat pemaparan makalah yang disampaikan oleh Nasirun diantarannya mengatakan bahwa awal dari dirinya sebagai penjaga dan pelestari lingkungan seraya menahan rasa keprihatinan yang dalam karena sejak kecil ketika melihat orang melukai sebatang pohon, apalagi menebang pohon dengan alasan yang sangat remeh, maka dia merasa tidak tega dan akan menangis.

"Sebetulnya semua yang kami lakukan, baik melestarikan unsur hayati, hasil karya para seniman Indonesia sejak tahun 1928, kami dan beberapa seniman di sanggar, kami selalu menuangkan ide-ide dalam sebuah lukisan, patung, batik dan karya seni lainya tidak pernah terlintas untuk mengikuti lomba agar terkenal." terang Nasirun. Namun karena pemerintah kabupaten menginginkan kami untuk ikut lomba maka kami sangat menghargai, dengan harapan agar usaha pelestarian hayati seperti yang kami lakukan ini dapat diitu banyak orang, agar kekayaan alam dan seni yang ada di DIY maupun di Indonesia.

Di sanggar kami, tambah Nasirun, terdapat sekitar tiga ribu buah hasil karya seni lukis dan yang lainnya serta terdapat sekitar tiga ratus jenis pepohonan langka yang berhasil kami selamatkan dan kami rawat dengan sepenuh hati di kebun sekeliling rumah kami.

Dari bermacam pepohonan langka tersebut diantaranya terdapat pohon buah maja, pohon pakis, pohon anggur brasil dan lain sebagainya. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :