LOKAKARYA MIDTERM REVIEW 50 DESA di BANTUL TERIMA BANTUAN PNPM MANDIRI

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) merupakan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Sebagai salah satu instrumen utama percepatan penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja dalam pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). PNPM Mandiri memberikan bantuan kepada masyakat termiskin, utamanya kelompok marginal agar menjadi berdaya dan mandiri.

Sebagai program pemerintah, PNPM Mandiri telah berhasil memberikan dampak yang positif bagi pengembangan komunitas dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Melalui mekanisme pelaksanaan PNPM Mandiri, masyarakat belajar untuk memperkuat komunitas dan kelembagaan lokal sebagai bentuk kemandirian dan keberlanjutan di masa mendatang.

Untuk menggali dan menjaring aspirasi para pelaku PNPM Mandiri dari berbagai tingkatan dalam rangka menyiapkan peta jalan PNPM Mandiri yang mencerminkan aspirasi dari berbagai pihak. PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bantul mengadakan kegiatan Lokakarya yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 20 21 Juni 2013 yang berlangsung di Hotel Brongto Yogyakarta dengan menghadirkan peserta dari SKPD terkait, Kecamatan dan Lurah Desa sejumlah 50 desa dampingan. Wilayah PNPM Perkotaan hanya terdapat di 50 Desa di Kabupaten Bantul dan tersebar di 12 Kecamatan. Wilayah yang tidak termasuk PNPM Perkotaan adalah Kecamatan Piyungan, Dlingo, Kretek, Pajangan dan Imogiri .

Tujuan pelaksanaan lokakarya ini harapannya dapat menjadi salah satu pijakan dan sekaligus forum evaluasi yang efektif untuk mengenali secara komperehensif permasalahan dan potensi, sehingga dapat menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan dalam melembagakan program penanggulangan kemiskinan di daerah. Serta mereview dan mengkaji ulang pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di tingkat kabupaten / kota sebagai upaya perumusan bersama rekomendasi sebagai acuan bersama dalam memperbaiki kualitas program PNPM di Kabupaten Bantul

Lokakarya dan evaluasi PNPM Mandiri Perkotaan harapannya juga menjadi titik awal untuk terbangunnya kepedulian bersama dan rasa memiliki terhadap pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Bantul, khususnya dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Bantul.

Koordinator PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Bantul M. Imam Santoso, SIP mengatakan dana PNPM yang telah diterima Kabupaten Bantul sampai saat ini telah mencapai lebih dari 60 Milyar bila dihitung sejak tahun 1999-2013. Dalam 2 tahun terakhir dana PNPM Mandiri Perkotaan rata-rata diatas 10 Milyar dengan pola pemanfaatan dalam Tridaya : Bidang Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Perlu kami tambahkan dalam 2 tahun terakhir fokus kegiatan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Bantul dilaksanakan kegiatan Bedah Rumah dan Jamban Keluarga.

Sebagai catatan tahun 2012 lalu telah terbangun 690 rumah tidak layak huni dan Jamban Keluarga 1.321 , selebihnya drainase dan air bersih sisanya pembangunan jalan yang menyasar dalam penanggulangan kemiskinan. Kegiatan Sosial banyak dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan kegiatan ekonomi produktif , kata Imam.

Sebanyak 50 desa di Bantul mendapatkan kucuran anggaran Rp.13,325 Milyard dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Anggaran sebesar itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pembangunan sarana infrastruktur yang belum tersentuh dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ). Musrenbang masih belum mampu menjawab secara keseluruhan. Kemungkinan alokasi anggarannya kurang jelas, terang Imam Santoso.

Karena itu, alokasi anggaran PNPM Mandiri ini diprioritaskan untuk pembangunan sarana infrastruktur. Hampir 85 persen anggaran itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya, pembangunan sarana Mandi Cuci Kakus ( MCK) , serta bedah rumah bagi yang dikategorikan tidak layak huni. Dari 75 desa ada 50 desa yang menerima bantuan PNPM, ujarnya. Meski demikian, anggaran yang dikhususkan bagi 50 desa yang dikategorikan miskin itu juga digunakan untuk pengembangan ekonomi, serta sosial. Per akhir Mei yang terserap sudah Rp 7,9 miliar, tandasnya.

Anggaran yang telah terserap itu digunakan untuk membangun MCK sebanyak 1.000 unit, serta bedah rumah 247 unit. Untuk pembangunan MCK sendiri PNPM Mandiri mengalokasikan anggaran Rp 3 juta per unit. Sedangkan bedah rumah dianggarkan Rp 7 juta hingga Rp 15 juta per unit. Dari total anggarannya nanti digunakan untuk membangun 2.500 unit MCK serta bedah rumah 700-800 unit.

Sementar itu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Bappeda Bantul Drs. Fauzan Muarifin menandaskan, anggaran PNPM Mandiri bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum melalui Dirjen Cipta Karya. Saat ini, PNPM tahap kedua segera dikucurkan. Melalui PNPM juga diajukan 13 desa termiskin untuk mendapatkan dana Program Pemberdayaan Lingkungan Berbasis Komunitas. Di antara desa tersebut adalah Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, dan Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, tambahnya. (Mdj)

Berbagi:

Pos Terbaru :