Petani Bantul siap sukseskan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) 2013

Beras yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, kebutuhannya semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk, sementara lahan pertanian semakin sempit terdesak oleh kebutuhan bangunan untuk berbagai keperluan.

Dengan semakin sempitnya lahan pertanian sementara kebutuhan beras sebagai bahan makanan pokok semakin tinggi, sehingga dari sisi ketahanan pangan nasional fungsinya menjadi sangat penting dan strategis, hal tersebut disampaikan Bupati Bantul Hj. Sri Surya Widati, pada Rapat Koordinasi Persiapan Musim Tanam tahun 2013, di Pendopo Parasamya Bantul, Selasa (24/9).

Lebih lanjut dikatakan pada tahun 2013 Kab. Bantul ditargetkan untuk dapat mencapai produksi sebesar 195.835 Ton. Upaya peningkatan produksi padi ini difokuskan pada penetapan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang telah dimulai sejak tahun 2008.

Di Kab. Bantul sampai dengan bulan Agustus 2013 produksi padi Sub Round I sudah tercapai sebanyak 85.318 ton gabah kering giling dengan produksi 65,12 KW/HA. Realisasi tanam sampai dengan bulan Agustus 2013 sebanyak 20.663 HA dan panen 25.645 HA.

Bupati juga berharap untuk Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) 2013 dan persiapan P2BN 2014 ini Dinas Pertanian dan Kehutanan, beserta instansi terkait dapat berperan lebih aktif.

Sementara itu Plt. Ka. Dispertahut Bantul, DR. Drs. Suyoto H.S, M.Si. MMA. dalam laporannya mengatakan Tahun 2013 luas sasaan tanam di Bantul untuk padi 30.352Ha, jagung 4.753 Ha dan kedelai 2.881 Ha. Sedang target produksi padi sebesar 195.835 ton, dengan upaya peningkatan produksi padi ini difokuskan pada penetapan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang telah dimulai sejak 2008. Tahun 2013 di Bantul melaksanakan SL-PTT padi seluas 16.000 Ha (terdiri dari 2.000 Ha kawasan pengembangan, 14.000 Ha kawasan pemantapan), dengan jumkah Sekolah Lapangan sebanyak 640 unit.

Pencapaian target P2BN dilaksanakan dengan cakupan kawasan terbagi 3 kawasan yakni kawasan pertumbuhan (produkstivitas dibawah rata-rata propinsi), kawasan pengembangan (produkstivitas sama dengan rata-rata propinsi) dan kawasan pemantapan (produkstivitas diatas rata-rata propinsi atau nasional). Untuk Kabupaten Bantul dibagi menjadi : Padi inbrida 1.000 ha kawasan pengembangan , Padi inbrida 14.000 ha kawasan pemantapan dan Padi hibrida 1.000 ha kawasan pengembangan.

Pada kesempatan tersebut juga diadakan ikrar siap mensukseskan program P2BN Bantul 2013 dan penanda tanganan oleh perwakilan petani dan pendamping se Bantul serta penyerahan bantuan beberapa alat penunjang pertanian. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :