Staf Ahli Bupati Bantul Sunarto, Sh.MM., melepas burung di desa wisata "Watu Ngelak" Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul.

Staf Ahli Bupatti Bantul Bidang Pemerintahan Sunarto, SH.MM. menanam pohon Sawo Kecik dalam Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2013, Rabu (6/11) di Desa Wisata Puton, Trimulyo, Jetis, Bantul.

Keaneka ragaman hayati Indonesia merupakan sumber daya yang penting bagi pembangunan nasioanl. Sejumlah sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung atau tidak langsung dengan keaneka ragaman flora dan fauna, hal tersebut disampaikan bupati pada saat peringatan tersebut.

Lebih lanjut dikatakan Indonesia terletak didaerah tropis sehingga memiliki keaneka ragaman hayati lebih tinggi dari pada daerah sub tropis dan daerah kutup. Kelestarian dari hayati merupakan tanggung jawab kita bersama.

Orang nomor satu di Bantul tersebut juga mengatakan, sejak tahun 1998 telah menetapkan flora dan fauna sebagai identias kabupaten kabupaten yang tertuang dalam SK. Bupati Kepala Daerah Tk II Bantul, Nomor 567/B/Kep./Bt/1998 tentang identitas flora dan fauna Kabupaten Bantul yaitu Sawo Kecik (manilkara kauki) sebagai identitas flora dan burung puter (spreptopelia bitorquata ) sebagai identitas fauna.

Sementara Ketua Panitia Bambang Trianto, SH. Menjelaskan tujuan dari diadakannya peringatan tersebut untuk mengingatkan kepada masyarakat tentang penyelamatan flora dan fauna. Negara Indonesia yang memiliki banyak flora dan fauna telah banyak yang mendekati kepunahan sehingga kesadaran penyelamatan harus di lakukan. Kelestarian merupakan tanggung jawab kita kita bersama.

Di wilayah Bantul memiliki berbagai hayati yang perlu dilindungi dan lestarikan seperti penyu, trenggiling, alap-alap beberapa jenis flora yakni gayam, aren, serut dan lain-lain.

Pada acara yang disaksikan Kepala BLH DI Yogyakarta dan Bantul serta beberapa Camat dan Kepala Desa tersebut juga ditanam pohon sawo kecik dan melepas burung derkuku sebagai simbol pelestarian flora dan fauna. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :