SEKDA BANTUL MEMBUKA SEMINAR GOP TKI, Guru Perlu Terus Mengasah Diri

SEBAGAI ujung tombak dalam proses penyelenggaraan pendidikan, guru perlu terus mengasah diri. Sekali lagi, perlu terus mengasah diri. Ini perlu direalisasikan, tegas Sekda Kabupaten Bantul Drs H Riyantono Msi, Kamis ( 7/11 ) siang di lantai III gedung Induk Pemkab Bantul saat membuka Seminar pendidikan bagi guru dan penyelenggara TK ( Taman Kanak-kanak ) se Kabupaten Bantul, bertemakan Pemanfaatan Media Pembelajaran Taman Kanak-kanak.

Selain banyak ngangsu kawruh kepada seniornya maupun secara formal, menurut Sekda Bantul, perlunya secara formal untuk mengasah diri tersebut antara lain mengikuti kegiatan seminar ini, dirasa sangatlah penting. Dengan demikian, guru akan selalu meningkat pengetahuannya dalam menyampaikan materi pendidikan kepada anak didik/murid-muridnya. Ini juga sejalan dengan upaya Pemkab Bantul untuk terus meningkatkan SDM ( Sumber Daya Manusia ), dalam hal ini termasuk SDM guru Taman Kanak-kanak.

Langkah tersebut tidak saja perlu dilaksanakan oleh guru TK yang sudah PNS, akan tetapi juga perlu dilaksanakan oleh guru yang belum PNS. Mari benart-benar kita perhatikan dan kita siapkan sematang mungkin generasi penerus kita. Dalam hal ini, juga selalu perlu direalisasikan generasi penerus yang cerdas, bertaqwa dan berkepribadian Indonesia, demnikian Sekda Kabupaten Bantul yang dalam kesempatan tersebut jugva didampingi Kadinas/instansi terkait tingkat Kabupaten Bantul.

Menurut Ketua DPC GOP TKI ( Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia ) Kabupaten Bantul, Ny Tatik Riyantono Msi, seminar sehari tersebut diikuti 250 peserta, terdiri dari guru TK, pengawas TK, ketua Ranting GOP TKI, dan pengurus DPC GOPTKI Kabupaten Bantul. Bertindak sebagai pemakalah, masing-masing DR Ch Ismaniati, dan Nelva Rolina ( kedua-duanya dari Universitas Negeri Yogyakarta ).

DR Ch Ismaniati antara lain mengemukakan bahwa kesalahan komunikasi, dapat terjadi karena, guru sebagai komunikator kurang mampu dalam cara penyampaian materi. Selain itu, juga adanya perbedaan daya tangkap para siswa sebagai komunikan. Sehingga perlu media pembelajaran, media komunikasi sebagai perantara penyampai pesan/informasi, tegas DR Ch Ismaniati sambil menambahkan bahwa media pembelajaran, adalah semua sumber yang digunakan untukm menyalurkan pesan/materi, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa. (sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :