Musrenbang Bantul dimulai, Bupati : Musrenbang harus bersifat bersifat top down dan bottom up.

Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) merupakan keharusan karena dari sini kita bisa menangkap aspirasi dan kebutuhan masyarakat sesuai situasi, kondisi dan perkembangan terkini. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional. Demikian dikatakan Bupati Bantul Hj. Sri Suryo Widati pada acara Sosialisasi Musrenbang di Gedung Induk Parasamya Bantul, Rabu (6/2).

Lebih lanjut dikatakan musrenbang yang dilaksanakan berjenjang mulai dari tingkat dusun, tingkat desa, tingkat kecamatan dan akhirnya jadi satu kebijakan pembangunan di tingkat kabupaten. Untuk itu musrenbang yang nantinya diadakan di tingkat kecamatan harus dilaksanakan dengan tertib, lancar dan penuh kesungguhan karena merupakan perpaduan antara program yang bersifat top down dan bottom up.

Musrenbang Kecamatan merupakan wahana perencanaan pembangunan partisipatif seluruh masyarakat. Dengan demikian diharapkan mampu melahirkan program perencanaan yang benar-benar prioritas, realistis dan berkualitas berdasarkan kebutuhan masyarakat jelasnya

Oleh karena itu, hasil yang diharapkan muncul dari musrenbang ini adalah penyempurnaan terhadap RKPD Kabupaten Bantul. Juga terkait rumusan prioritas pembangunan program dan kegiatan yang akan dibiayai oleh APBD, APBN, swadaya masyarakat, dan sumber pembiayaan lain.

Sementara Sekda Bantul Drs. Riyantono, MSi. menambahkan seluruh kecamatan harus mencermati usulan dari desa, karena ini merupakan wahana perencanaan pembangunan partisipatif seluruh masyarakat. Dengan demikian diharapkan mampu melahirkan program perencanaan yang benar-benar prioritas, realistis dan berkualitas berdasarkan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan musrenbang hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna dengan sasaran akhir terwujudnya peningkatan kesejahteraan.

Selama ini dari tahun ke tahun yang selalu jadi permasalahan pengangguran dan kemiskinan. Tiap tahun jumlah lulusan sekolah tidak semua terserap di dunia kerja sehingga semakin menumpuk, demikian juga angka kemiskinan masih harus kerja keras untuk mengurangi. Konsep yang sekarang ditawarkan dengan model OVOP (One Village One Product) tiap wilayah mempunyai satu produk andalan yang mampu dijual ke luar dan menyerap banyak tenaga kerja.

Untuk menyelesaikan permasalah masyarakat harus dengan kerja kroyokan, semuas SKPD ikut menangani tidak kerja sendiri-sendiri tambahnya.

Kepala Kantor PMD Lies Ratriana Nugrahawati, SIP. MSi. menjelaskan musrenbang tahun ini mengambil tema Mewujudkan Kualitas SDM dan IPTEK yang Unggul, serta Pengelolaan SDA dalam rangka Mencapai Daya Saing Daerah yang Tangguh Berbasis Penanggulangan Bencana.

Pembukaan akan dipusatkan di Kecamatan Pundong pada hari Senin, 10 Pebruari 2014 yang diharapkan semua SKPD, Kecamatan, TP PKK, serta Desa se Kecamatan Pundong hadir. Selanjutnya akan diteruskan sesuai jadwal yakni, Hari Selasa, 11 Pebruari 2014 di Kecamatan Kasihan, dan Srandakan. Hari Rabu, 12 Pebruari 2014 di Kec. Pandak, dan Sedayu. Hari Kamis, 13 Pebruari 2014 di Kec. Jetis dan Pleret. Hari Jumat, 14 Pebruari 214 di Kec. Kretek dan Sewon. Hari Jumat, 21 Pebruari 2014 di Kec., Piyungan dan BB.lipuro. Hari Selasa, 25 Pebruari 2014 di Kec. Imogiri dan Banguntapan. Hari Kamis, 20 Pebruari 2014 di Kec. Dlingo dan Bantul. Hari Selada, 25 Pebruari 2014 di Kec. Banguntapan. Hari rabu, 26 Pebruari 2014 di Kec. Pajangan dan Sanden (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :