Pemerintah melalui Men PAN mengeluarkan UU RI no. 5 Th. 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan reformasi birokrasi menggantikan istilah PNS. ASN merupakan profesi PNS dan adanya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Kalau kita menengok ke belakang sejarah DWP dibagi tiga periode, Periode I : 1999 – 2004 Periode Perjuangan yaitu dengan perubahan Ketua tidak lagi dijabat istri pemimpin tertinggi tapi di pilih anggota dan DWP organisasi istri PNS yang netral secara politis, demokratis dan mandiri, Periode II : 2004 – 2009 Periode Pengembangan dimana pada periode ini mengoptimalkan tujuan utama pada pendidikan terhadap anak dan terbentuknya Gerakan Nasional Tanam dan Pelihara Pohon (GPTP) dan Periode III : 2009 - 2014 Periode Pencapaian dengan menjalin kerjasama secara kemitraan dengan pihak pemerintah dan swasta. Harapannya dengan tiga tahapan tadi ke depan kaum perempuan harus berani mengambil kebijakan dan keputusan menyangkut kepentingan DWP atau menjadi Center of ex cellence bagi bangsa Indonesia.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Bantul DR. Drs. Suyoto HS,Msi, MMA. dalam sambutan mewakili Bupati Bantul mengatakan dalam sejarah banyak perempuan yang tampil memimpin diberbagai belahan dunia, sebagai contoh mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Hilda Thatcher, Bunda Teresa di India, Cut Nyak Dien, RA Kartini di Indonesia dan banyak lagi. Hal tersebut membuktikan wanita layak tampil di muka tidak hanya sebagai pelengkap.
Peran wanita di Indonesia sebenarnya sangat strategis karena diberi ruang yang cukup luas dan didukung semua kalangan. Apalagi ada pepatah di setiap tempat bila ada tokoh yang terkenal pasti disitu ada peran wanita disampingnya yang hebat.
DWP dalam perjalananya telah membuktikan mampu mengantarkan peran suaminya sebagai ASN mengamban tugas dan perannya lebih baik. Harapan ke depan DWP mampu menelorkan ide yang bermanfaat bagi masyarakat dan keluarga, juga menjadi saluran program pemerintah terutama lewat soaialisasinya.
Ketua Ketua Panitia Dra. Sri Rahayu Sunarto, M.Pd. di sela-sela acara menjeaskan yang hadir dalam acara tersebut jajaran Forkompindo Kab. Bantul, Sekda, Asisten 1,2,3, Staf Ahli, DWP DIY, GOW, TP PKK, pengurus DWP, Dinas Kantor Kecamatan berjumlah 300 orang.
Tema HUT DWP ke 15 th 2014 “Dharma Wanita Persatuan Tanggung Jawab Kita Semua Tantangan Perempuan di Era Globalisasi†dengan diisi berbagai kegiatan diantaranya pada hari Jumat , 7 Nopember 2014 di Pendopo Parasamya denga kegiatan Lomba Kreasi Kudapan diikuti 39 kelompok dengan juara 1. DWP Bappeda, 2. DWP Sek DPRD, 3, DWP Dikmenof, dan Jumat, 12 Desember 2014, Bakti Sosial di Combongan, Jambitan , Banguntapan, pembagian 100 sembako dan pengobatan gratis.
Selama satu tahun DWP Bantul telah mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan diharapkan mampu menambah pengalaman perempuan yakni Jumat, 14 Pebruari 2014. Seminar Tema “Optimalisasi Peran Wanita dalam Pengembangan Pangan Lokalâ€, Kamis, 24 April 2014. Pelatihan ketrampilan pembuatan Tas Pikio, Selasa 10 Juni 2014. Kunker ke Madukismo, Jumat, 4 Juli 2014. Pengajian Romadhon dan Kamis, 18 Sep 2014. Kunker ke Kota Surabaya. (mw)