Di sela-sela penerimaan tim evaluasi KSI tersebut, Kepala Puskesmas II Kasihan, Eko Budi Santoso MKes menjelaskan bahwa diajukannya Kasihan untuk mewakili Bantul dalam lomba KSI tersebut karena memenuhi banyak kriteria, sehingga berhak maju kelomba KSI tingkat DIY. Diantaranya, dalam kurun lima tahun terakhir ini, di wilayah Kasihan tidak ada angka kematian Bumil ( Ibu Hamil ) Risti ( Resiko Tinggi ). Dari pendataan yang dilakukan, kurun lima tahun tersebut tercatat ada 545 Bumil ( Ibu Hamil ), 143 diantaranya Bumil Risti namun ibu hamil Risti tersebut tetap dapat diselamatkan dalam melahirkan, baik bayi maupun Bumilnya tersebut, jelas Eko Budi Santoso MKes.
Untuk terus mencegah terjadinya angka kematian Bumil Risti tersebut, jajaran KSI Kecamatan Kasihan menurut Eko, terus menggalakkan berbagai penyuluhan dan pemantauan ibu hamil, khususnya ibu hamil berisiko tinggi. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kematian ibu hamil resiko tinggi dapat ditekan, alias dapat diselamatkan. Perlunya digalakkan penyuluhan yang menyangkut kegiatan KSI tersebut, juga disambut positif Drg Krisnawati Swasti MSi ( pimpinan rombongan tim evaluasi tingkat DIY ) dalam kesempatan yang sama.
Seusai mengevaluasi kegiatan KSI Kasihan secara administrasi, dilanjutkan evaluasi secara 'lapangan' kedusun sampel, yakni Dusun Sumberan Kalurahan Ngestiharjo, Kasihan. Di dusun tersebut, tim melihat secara langsung antara lain kegiatan PAUD, BKB ( Bina Keluarga Balita ), rumah sehat maupun penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil. Pelepasan tim evaluasi tingkat DIY, berlangsung di Balai Desa Ngestiharjo yang juga dihadiri Staf Ahli Bupati Bantul Drs H Mahmudi MSi, Muspika Kasihan, serta Lurah Desa Ngestiharjo, Onioktaviani didampingi jajaran perangkat kalurahan yang dipimpinnya. (Sus)
