Untuk Tangani Tempat Pelelangan Ikan; Pemkot Cilegon Kunker di Bantul

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pusat pengembangan agribisnis dan UKM, Pemerintah Kota Cilegon Propinsi Banten kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Koperasi dan Pertanian Kota Cilegon, Wawan Darmawan selaku pimpinan rombongan yang berjumlah 8 orang dalam sambutan pembukaan mengatakan tujuan dari kunjungan kerja tersebut untuk mengetahui pola dan strategi yang digunakan Kabupaten Bantul dalam penanganan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), agribisnis dan UKM beserta aspek kemasyarakatannya sebagai pembanding dengan yang selama ini diterapkan di Kabupaten Cilegon. Di Kabupaten Cilegon pembangunan lebih banyak ke sektor Industri dan pemberdayaan UKM hal ini mengingat kota tersebut dekat dengan pusat pemerintahan Jakarta. Untuk itu Kabupaten Bantul dipilih sebagai tujuan kunker mengingat pemerintahannya dirasa cukup sukses dan berhasil mengelola dan memberdayakan tiga sektor tersebut sehingga bisa digunakan untuk acuan dalam melangkah lebih lanjut.

Hadir dalam acara tersebut Bupati bantul, Ka. Perindagkop, Ka. Pertanian, ka. Bappeda, ka. Dinas PKP, Ka. Bag. Tata Pemerintahan, Ka. Humas dan Informasi.

Sementara itu Bupati Bantul dalam sambutan penerimaannya yang diwakili Bidang Ekonomi Bappeda Ir. Pulung Haryadi mengatakan Kabupaten dengan jumlah penduduk 819 ribu dengan kepadatan penduduk 154/km dan 45% nya bermata pencaharian sebagai petani. Dengan PAD yang tidak begitu besar sekitar 40 M dengan kemiskinan menurut data tahun 2007 ada 74 ribu KK, otomatis harus mengoptimalkan sektor-sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat bawah apalagi sektor pertanian masih mendominasi kehidupan sebagian masyarakat Bantul. Sampai sekarang kebijaksanaan Bantul masih belum membolehkan Mall berdiri mengingat hal tersebut akan mematikan pedagang kecil dan pasar tradisonal. Untuk pendidikan tahun 2005 telah membagikan 3 ekor ayam betina untuk tiap anak dengan harapan dapat menambah gizi, sektor kesehatan dengan memberikan vitamin dan pemeriksaann gratis bagi ibu hamil, sementara dalam pertanian memberikan slogan jangan jual gabah di sawah, jangan jual gabah jualah beras, dan jangan jual gabah bila harga murah. Petani terutama padi, cabe, bawang dan jagung yang selama ini digeluti petani Bantul sangat diperhatikan Pemerintah dengan memonitor harga, bila panen datang dan harga jatuh hasil panen dibeli pemerintah dengan harga pasaran. (mwr)

Berbagi:

Pos Terbaru :