Presiden Jokowi Membuka Inacraft 2017

DISKOMINFO - Rabu 26 April 2017 bertempat di Assembly Hall 1 Jakarta Convention Centre gelaran pameran kerajinan tangan terbesar dilaksanakan, kurang lebih 200 peserta dari dalam dan luar negeri nampak memenuhi aneka stand.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi perkembangan industri kerajinan dan ekonomi kreatif di Indonesia, dari kerajinan tangan, produksi kain batik, fashion, serta aneka piranti lunak dan film mampu menembus pasar Internasional

Kondisi dilapangan, sering dijumpai calon pembeli atau buyer yang tidak menyangka kalau produksi kerajinan tangan itu ada di sini, untuk itu Presiden mengharapkan para pengrajin untuk menghindari tumpukan pesanan dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti playstore google, instagram, facebook atau website

Presiden Jokowi menekankan, tidak hanya sekedar kreatifitas produksi yang diutamakan, kemudahan akses calon pembeli harus selalu dicarikan solusi pemecahannya. " Ajang Inacraft ini merupakan solusi jitu mempertemukan calon pembeli dengan produsen, " kata Presiden Jokowi. Hal ini sesuai dengan pengalaman beliau selaku pengusaha dan pengerajin mengikuti gelaran inacraft di awal tahun 2000an.

Gelaran Inacraft 2017 ke 19 ini Jogja sebagai icon penyelenggaraan dengan mengusung tema " The Magnicience of Yogyakarta " di mana memukaunya karya seni dan budaya Jogja mampu membius khalayak ramai. Hampir semua stand menggunakan simbol-simbol budaya khas Jogja.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian mengikuti Gelaran Inacraft dari tanggal 26 - 30 April 2017 dan menempati Stand di Hall B 1 dan 2

Ada 8 pengrajin yang ikut serta dalam Inacraft ke 19 itu yaitu Kana Batik dan Bordir, Soga Batik, Warung Perak 63, AA Art Shop, YL Handycraft, Rona Batik dan Parni Margono

Pada kesempatan itu Bupati Bantul Suharsono menyempatkan diri berkunjung di stand Pemda Kabupaten Bantul, dan mengapresiasi produk kerajinan Bantul tidak kalah dengan kerajinan daerah lainnya

Inovasi dan kreasi seni harus selalu dilakukan untuk menghadapi persaingan antar produsen, pengrajin dituntut untuk mencari terobosan baru didalam memasarkan produknya, metode pemasaran tradisional harus diimbangi dengan trend sekarang, dimana keberadaan teknologi informasi informasi khususnya dunia sosial media patut dipilih sebagai lapak pemasaran online, kata Bupati Bantul. (rch)

Berbagi:

Pos Terbaru :