Perilaku Konsumtif Masyarakat Di Bulan Ramadhan Mendorong Terjadinya Inflasi Tinggi

DISKOMINFO Rabu 10 Mei 2017. Menyambut datangnya bulan ramadhan dan lebaran 2017, guna menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok digelar Acara p endampingan Kegiatan Pemantauan Harga oleh Team Pengendali Inflasi Daerah DIY di Gedung Induk Parasamya Kabupaten Bantul.

Momentum ramadhan dan lebaran sering dijadikan para pedagang untuk menaikkan income keuntungan dibanding bulan-bulan biasa. Untuk itu perlu pengendalian agar harga-harga tidak melambung tinggi. Pemerintah sebagai pemegang regulator bertugas dan berperan untuk bisa mengendalikan dan menekan harga barang dalam batas kewajaran.

Keberadaan Team Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus menjadi garda terdepan dalam menyikapi keadaan-keadaan dan berperan mengatasi inflasi dengan cara meningkatkan distribusi, monitoring harga-harga di pasar dan mengendalikan ekspektasi daya beli konsumen. TPID harus bisa berperan tidak hanya sebagai penjaga inflasi, namun juga antisipasi dini apabila terjadi kelangkaan pangan di daerah, kata Bupati Bantul Suharsono.

TPID memegang peran strategis dalam rangka menjaga stabilitas harga di daerah, dukungan dan sinergitas stackholder untuk memaksimalkan peran TPID terkait masalah pasokan komoditas pangan perlu dilakukan . Hal tersebut merupakan kunci utama dalam memelihara stabilitas harga.

Beberapa hal yang mendasar yang sering menjadi penyebab dari bergejolaknya kestabilan harga saat ramadhan dikarenakan oleh adanya perilaku komsumsi masyarakat yang cenderung berlebihan. Mari kita hemat dan bijak dalam membelanjakan kebutuhan di bulan ramadhan, dan meminimalisir perilaku konsumtif dan menyusun rencana keuangan yang lebih matang, ajak Bupati Suharsono. (rch)

Berbagi:

Pos Terbaru :