Pengajian Ramadhan 1438 H Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bantul

Pengajian bulan Ramadhan tahun 1438 H tahun 2017 oleh Dharma wnit persatuan (DWP) kabupaten Bantul kali ini mengambil tema " Dengan Ramadhan kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bantul".

Hal tersebut disampaikan oleh Hj Nur Purwaningsih Mahmudi, SH dalam laporan panitia Pengajian Bulan Ramadhn oleh DWP Kabupaten Bantul bertempat di bangsal Rumah Dinas Bupati bantul, Jum'at (2/6).

Menurut Hj. Nur Mahmudi dalam acara Pengajian ini diundang sebanyak 200 orang terdiri dari pengurus DWP Tingkat Kabupaten, DWP unit OPD, Kecamatan dan Desa se kabupaten Bantul. Pada acara ini, katanya, kami mengundang pula group hadroh "Nurul Qolbi" yang tampil pada pra acara yaitu dari Ibu-ibu Perum Jati Mas Permai, Balecatur, Gamping

Sementara dalam sambutan Ketua DWP kabupaten Bantul yang disampaikan oleh Dra. Sri Rahayu Sunarto, M Pd. diantaranya mengatakan bahwa kegiatan pengajian bulan Romadhon yang dilaksanakan oleh Bidang Sosial Budaya adalah untuk memberikan kegiatan yang positif bagi anggota DWP menambah wawasan ilmu agama yang bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita.

Pada acara pengajian tersebut, tausiyah disampaikan oleh ustadzah Dra.Hj. Eny Harjanti salah satu dosen di sebuah sekolah tinggi swasta di Yogyakarta yang juga pimpinan Panti Asuhan Amanah Dusun Kadirojo Bantul menyampaikan beberapa petuah agama yang sangat bermanfaat.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat baik untuk meningkatkan amal ibadah kita diantarnya adalah untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan sesuai yang tersirat dalam Surat Albaqarah ayat 177 yang artinya :"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177).

Ustadzah menjelaskan bahwa Iman kepada Alloh, SWT artinya yakin selalu diawasi oleh Alloh, akan meluruskan setiap niat kita karena Alloh. Iman kepada hari akhir itu akan menyetir amal kita yang akan kita pertanggungjawabkan kelak di akherat. Kelak semua akan bersaksi bila saat ini kita beramal. Akan berhati-hati sehingga niat kita lurus, percaya hari akhir itu ada akan termotivasi berbuat kebajikan. Iman kepada malaikat membuat kita yakin setiap perbuatan kita dicatat.

Sedangkan beriman kepada kitab suci, tambah ustadzah , adalah dengan membudayakan membaca Al Qur'an dan terjemahannya. " Sekarang ini Al Qur'an banyak dilecehkan karena umat Islam banyak yang malas membaca Al Qur'an meskipun punya Al Qur'an dan bisa membaca," terangnya.

Implementasinya dalam wujud iman yaitu beraktivitas sesuai petunjuk Al Qur'an. Iman kepada Nabi, jadikan Nabi sebagai panutan.

Orang yang bertaqwa itu dermawa, kata ustadzah, dan siapa pendusta agama adalah yang tidak memperhatikan fakir miskin, anak yatim dan melalaikan sholatnya. Sedangkan sholat itu merupakan wahana komunikasinya mukmin dengan Alloh. Serta orang yang bertaqwa adalah orang yang menepati janji dan sabar dalam penderitaan.

Acara diakhiri pula dengan penampilan hadroh. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :