Menurut Anwar Sanusi Dukuh Keyongan, gelar budaya merti dusun ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah swt atas hasil panen yang melimpah dan diberikannya rasa kedamaian dan nikmat hidup kepada segenap warga Keyongan.
" HUT Desa Sabdodadi yang ke- 94 ini dipusatkan di Sendang Patirtan Kamulyan Bangeran, yang merupakan tempat wisata tetirah atau spiritual, hal ini dimaksudkan untuk mendiseminasikan potensi desa wisata Sabdodadi ke masyarakat luas, " jelasnya.
Menurut Lurah Desa Sabdodadi Siti Fatimah, sebagai desa budaya Sabdodadi yang genap berusia 94 tahun ini berupaya untuk meneguhkan dan melestarikan budaya leluhur yang penuh budi pekerti luhur, baik untuk kehidupan sosial, kehidupan bersama alam dan hubungan dengan Tuhan.
" Dengan adanya Dana Keistimewaan dan peran serta Pemda Bantul, dalam hal ini Dinas Kebudayaan eksistensi pelaku dan penggiat seni di kukuban (wilayah) Desa Sabdodadi ini semakin berkembang baik, sering mengikuti event seni tingkat lokal atau kabupaten, " ungkapnya.
Sementara itu Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dalam amanatnya menyambut baik dan mengapresiasi segala upaya Lurah Desa Sabdodadi dan warganya dalam melestarikan kebudayaan tradisional. " Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul bangga atas semangat warga Desa ini mengelola potensi wisata desa , " ucapnya.
Di sisi yang lain dia memberikan masukan atas gelar budaya yang dilaksanakan, agar tidak monoton dari tahun ke tahun, kreatifitas seni dan kolaborasi antara seni budaya dan kuliner patut dipertimbangkan untuk menggali potensi yang ada di desa Sabdodadi ini.
Pada kesempatan tersebut Bupati Suharsono berkenan melepas balon ke udara dan memotong tumpeng sebagai ungkapan rasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang Dia curahkan kepada Desa Sabdodadi.
Menutup serangkaian acara dibacakan doa dan meninjau sumber air di Sendang Kamulyan Patirtan Bangeran didampingi juru kunci sendang. (rch)