Acara yang dipandu presenter Martha Sasongko menghadirkan narasumber Ketua Bappeda Bantul Ir. Fenti Yusdayati, MT dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. Masharun, MM. Turut menyemarakkan kegiatan tersebut, grup Keroncong Langen Puspita dari Pundong dan Tukiman pengrajin keris dari Banyu Sumurup Imogiri Bantul.
Menurut Fenti Yusdayati, Kabupaten Bantul dari tahun 1994, 1995, 1996, 1997 telah mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Pusat di Bidang Pembangunan Lingkungan Hidup. "Sebetulnya di tahun 1998, bila tidak terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia, Kabupaten Bantul pada tahun 1998 itu mendapat Penghargaan Adipura Kencana," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, prioritas pembangunan lingkungan hidup kali ini merupakan poin-poin terendah dari penilaian Adipura tahun sebelumnya dan bertekad tahun depan Kabupaten Bantul bisa meraih Adipura Kencana. "Penghargaan tertinggi pemerintah Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, sebenarnya bukan semata mendapatkan piala atau penghargaan, akan tetapi masyarakat bisa merubah kebiasaan hidup yang tidak sehat menjadi kebiasaan (habbit) yang sehat," tambah Fenti.
Peran serta masyarakat Bantul merupakan modal utama, pemerintah tidak mungkin dan takkan mungkin untuk bekerja sendiri tanpa bantuan seluruh lapisan masyarakat dan stakehoulder. Lingkungan yang sehat, bersih, nyaman dan aman merupakan unsur penilaian Adipura. "Visi Kabupaten Bantul yang sehat cerdas dan sejahtera, merupakan cita-cita bersama, penciptaan lingkungan rumah tangga dan lingkungan publik harus kita mulai detik ini," ungkapnya.
Sementara Masharun dari Dinas Lingkungan Hidup Bantul mengatakan, upaya pengelolaan lingkungan yang bersih sehat dan nyaman, harus dimulai sejak dini melalui sekolah-sekolah di Bantul. Dinas Lingkungan Hidup selaku pembina Sekolah Adiwiyata menyambut baik upaya bapak ibu guru dan para siswa menerapkan Poia Hidup Sehat dan Bersih di lingkungan sekolah.
Dengan menjamurnya pengelola sampah tingkat dusun dengan bank sampahnya, merupakan salah satu bukti geliat warga dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang sehat dan asri. "Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup selalu mensupport dan memberikan bantuan teknis manajemen sampah," jelas Masharun.
"Fenomena Bank Sampah sangat menarik minat warga mengambil manfaat dari sampah non organik untuk menambah penghasilan masyarakat. Dari sampah daur ulang tersebut, masyarakat dengan bimbingan enterpreneur mampu menciptakan aneka produk kerajinan dan barang berguna lainnya (applied use)," tambahnya. (rch)