Carika Paris, Manis Rasanya, Manis Keuntungannya

Diskominfo - Carika dari buah pepaya hasil kreasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sido Makmur pimpinan Arifil Laili yang ada di Dusun Semampir Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Bantul jadi makanan khas Bantul yang mulai menggeliat. Berawal dari ide Arifil laili (35) Ketua KWT Sido Makmur tersebut melihat buah pepaya yang melimpah di dusunnya, berfikir bagaimana buah papaya matang tidak sebatas untuk konsumsi warga dan untuk pakan ternak saja, namun juga dibuat makanan yang bisa dijual dengan harga yang lebih menguntungkan.

"Ide tersebut kemudian kami musyawarahkan dengan kelompok, tujuan kami agar bisa mengangkat harga yang dapat menambah penghasilan kelompok khususnya dan masyarakat Dusun Semampir pada umumnya. Kami bahas pula tentang bagaimana pemasarannya" kata Lilik saat ditemui tim redaksi di rumahnya Dusun Semampir Panjangrejo Pundong, Senin (25/9).

Lilik berembug lagi dengan kelompoknya untuk bisa mencari solusi permasalahanya tersebut. Pertama-tama mengajukan proposal bantuan perlatihan pengolahan buah papaya agar menjadi makanan yang layak jual kepada Pemerintah Kecamatan Pundong. Pada sekitar dua tahun lalu oleh Pemerintah Kecamatan didukung oleh Desa Panjangrejo, Lilik bersama kelomppoknya difasilitasi untuk belajar pengolahan buah carika sejenis papaya di Dieng Wonosobo.

Hasil belajar dari Dieng, KWT Sido Makmur berhasil mengolah papaya menjadi manisan yang dikemas seperti carika produk dari Dieng Wonosobo tersebut, namun warnanya merah pepaya matang, kalau carika dieng warnanya kuning asli dari buahnya.

Setelah jadi buah manisan kemasan, Lilik mencoba menawarkan ke toko oleh-oleh dan beberapa warung yang ada di sepanjang Pantai Parangtritis, namun hasilnya belum sesuai harapan. Oleh karenanya Lilik minta solusi ke Pemerintah Kecamatan Pundong. Camat Pundong kemudian membantu menghubungkan dengan toko oleh-oleh yang ada di Jalan Prangtritis, tawaran tersebut diterima pemilik toko oleh-oleh dan memesan 200 kemasan yang diberi merek 'Carika Paris' tersebut untuk setiap minggunya.

Dengan melayani toko oleh-oleh serta warung di sepanjang Pantai Parangtritis Lilik bersama kelompoknya setiap minggu bisa memasarkan sekitar 400 kemasan. Selain manisan papaya, dibantu kelompoknya mencoba mengolah buah pepaya menjadi makanan yang lain yaitu dodol papaya. Hasilnyapun diterima para pelanggannya.

Menurut Lilik di kelompoknya terdapat 50 anggota, namun yang dilibatkan menangani produk carika dan dodol papaya dibatasi, 5 orang untuk pembuatan carika dan enam orang untuk pembuatan dodol pepaya. "Mereka menjadi karyawan yang kami gaji, agar mereka lebih konsentrasi dalam bekerja," terang Lilik.

Lilik menerangkan harga carika per kemasan Rp. 2.000,-, kemasan kardus isi tiga dijual Rp. 8.000,- dan isi enam dalam plastik kemasan dipatok dengan harga Rp. 11.000,-. "Saat ini, hasil produknya selain Bantul dan Yogyakarta, kami juga melempar produk ke Solo dan Semarang," terangnya. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :