Wujudkan Swasembada Daging melalui Program Khusus SIWAB

Dikominfo - Acara Taman Gabusan yang dilaksanakan di luar studio (outdoor) pada kali ini mengambil lokasi di Balai Desa Wonolelo, Pleret Bantul, berlangsung Sabtu (30/9).

Tema acara adalah, "Wujudkan Swasembada Daging melalui Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB)" dengan para nara sumber Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dan Ir Pulung Haryadi, MT, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Dipertautkan) Kabupaten Bantul.

Hadir pula pada kesempatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kab. Bantul Bambang Guritno, SH, Kepala Dinas Kominfo, petugas inseminasi buatan untuk ternak se-Kabupaten Bantul, kelompok peternak dari Kecamatan Pleret dan Imogiri serta undangan lainnya.

Dalam penjelasanya Ir. Pulung Haryadi menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung program swasembada daging di Kabupaten Bantul, pemerintah melalui Dinas Pertautkan melakukan program khusus yaitu dengan mewajibkan sapi indukan wajib bunting di Kabupaten Bantul. "Jadi di Kabupaten Bantul diterapkan sapi betina tidak boleh disembelih dan wajib bunting," terang Ir. Pulung.

Saat ini, menurut Ir. Pulung, di Bantul terdapat sekitar 52.000 ekor sapi. Dari jumlah tersebut terdapat sapi betina antara 20 s.d. 21 ribu ekor. Maka kita targetkan tahun ini 18 persen sapi betina yang diinseminasi dan bisa bunting agar populasi sapi di Bantul semakin meningkat.

Program pemerintah ini didukung dengan keberadaan sekitar 250 kelompok peternak dan petugas inseminasi buatan, dokter hewan dan paramedis hewan di 10 pusat kesehatan hewan (Poskeswan) sekaligus sebagai pusat Posyanduwan yang tersebar di 17 kecamatan. "Saat ini di Bantul terdapat sekitar 32 dokter hewan, 35 inseminator dan beberapa para medis kesehatan hewan. Dengan jumlah itu untuk melayani 250 kelompok ternak masih sangat kekurangan, sehingga saat ini satu Posyanduwan melayani peternak dari dua kecamatan," kata Ir. Pulung.

Program SIWAB dalam mendukung ketersedian daging di Kabupaten khususnya harus meningkat untuk setiap tahunnya, karena kebutuhan daging dari waktu ke waktu semakin meningkat jumlahnya. Dalam menyediakan daging sehat, saat ini di Bantul terdapat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang cukup jumlahnya yang terdapat di wilayah Kecamatan Pleret dan Imogiri dengan sudah mengantongi ijin, sehingga hewan yang disembelih bisa dipertanggungjawabkan kesehatannya dengan salah bukti pada dagingnya dicap sehat.

Menurut Bupati Bantul program SIWAB merupakan program yang sangat strategis karena menyangkut dengan ketersediaan gizi masyarakat dan mendukung kesejahteraan para peternak yang ada di Kabupaten Bantul. "Ini selaras dengan instruksi Presiden RI", kata Bupati Bantul. Dalam upaya mendukung dan meningkatkan gizi masyarakat serta meningkatkan kesejahteran peternak, tentunya harus didukung dengan program peningkatan jumlah hewan ternak maupun mutu dari daging hewan ternak pula.

Dengan kebutuhan daging yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, tentunya hal tersebut menjadi peluang bagi para peternak dan semua yang terkait, karena peternak bisa meningkatkan jumlah hewan ternaknya tanpa khawatir harganya akan menurun dan merugi. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :