Sebanyak 943 Calon Jama'ah Haji dari Bantul akan Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini

Diskominfo - Sebanyak 943 calon jamaah haji dari Kabupaten Bantul akan berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji Tahun 2018 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda. Kabupaten Bantul Drs. Sukendro dalam laporannya pada acara Ta'aruf Calon Jama'ah Haji Kabupaten Bantul Tahun 2018 bertempat di Masjid Agung Manunggal Bantul, Selasa (13/2).

Hadir pula pada acara tersebut jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Bantul, perwakilan OPD terkait dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di Wilayah Kabupaten Bantul.

` Diselenggarakannya acara Ta'aruf Calon Jamaah Haji tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi antara calon jama'ah haji dengan Pemerintah Kabupaten Bantul dan antar calon jama'ah haji yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini.

Pada acara tersebut juga disampaikan paparan terkait dengan tata cara haji dan kesehatan haji dari Kementrian Agama dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, agar calon jamaah haji semakin paham dalam melaksanakan ibadah hajinya nanti , dan menjadi haji yang mabrur.

Sementara Wakil Bupati H. Abdul Halim Muslih mewakili Bupati Bantul dalam sambutannya menyampaikan bahwa ibadah haji adalah sebagai ibadah penyempurna dalam melaksanakan rukun Islam. "Untuk melaksanakan ibadah haji membutuhkan mental yang kuat serta fisik yang sehat dan bugar juga ilmu yang cukup, agar amal ibadahnya tidak menjadi rusak," terang Wakil Bupati Bantul.

Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Bantul, tambahnya, bahwa Bapak Bupati dan jajarannya mendo'akan calon jamaah haji dari Bantul ini dapat mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan selamat serta menjadi haji yang mabrur.

Terkait dengan masih adanya beberapa kelompok yang berpaham agama dengan ekstrim, Pak Halim menyampaikan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Rosul. Apalagi misi dan visi pendidikan di Kabupaten Bantul ini diantaranya adalah mencerdaskan, berakhlak mulia dan berkarakter Indonesia. "Untuk itu kami berpesan kepada bapak dan ibu dalam memberikan pendidikan, terutama jika akan memasukkan putra putrinya di pondok pesantren, harus di pastikan pondok pesantren tersebut terstandar nasional dan tidak mengajarkan hal-hal yang bersifat ekstrim," tegas Pak Halim.

Karena pada ahir-ahir ini, tambahnya masih banyak anak muda yang belajar sendiri ilmu agama dari buku-buku pemberian oknum yang tidak bertanggung jawab, dimana mengajarkan ilmu agama yang cukup ekstrim serta tidak mengenal toleransi. Padahal toleransi merupakan salah satu hal yang diajarkan Rosululloh SAW.

Apalagi dalam belajar ilmu agama harus mencari guru agama yang benar, agar ilmunya dapat mengantarkan menuju peningkatan kualitas akhlak dan dapat mencerminkan ajaran yang rahmatan lil 'alamiin.

Pada kesempatan tersebut paparan tentang pelaksanaan ibadah haji disampaikan oleh Kepala Kementrian Agama Kabupate Bantul Drs. Bukhari Muslim MA, dari Dinas Kesehatan dr. Karmijono menyampaikan paparan tentang Istitho'ah Kesehatan Haji . Sedangkan dr. Wisnu Wardana dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Yogyakarta menerangkan tentang pemeriksaan kesehatan calon jama'ah haji tahap ke tiga di KKP untuk memastikan bahwa kesehatan calon jama'ah haji tersebut bisa melakukan penerbangan atau tidak. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :