Ustadz Agus Taufiqurrohman :Mari Kita Mendo’akan Jama’ah Haji Indonesia Yang Sedang Menjalankan Ibadah di Tanah Suci Mekkah, Agar Menjadi Haji Mabrur

Bulan Dhulhijjah atau juga disebut Bulan Haji atau yang didalamnya ada Hari Raya Idul Adha merupaka  salah satu bulan yang mulia, selain empat bulan yang lain seperti bulan Rojab, Sya'ban, Romadlon dan Muharrom. Disebut pula Bulan Haji karena saat ini orang Islam sedunia berkumpul di tanah suci Makkah Al Mukarrohmah untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh perjuangan menunaikan rukun haji, arena bersama-sama dengan jutaan haji yang lain dan dalam kondisi atau cuaca yang sangat berbeda dengan negara asal mereka, termasuk Indonesia.

"Untuk itu marilah kita bersama-sama mendo’akan para haji Indonesia yang lebih dari 200 ribu orang yang sedang menunaikan rukun Islam yang ke lima agar ibadahnya berjalan dengan lancar dan sempurna serta  menjadi haji mabrur," kata ustadz  dr. H. Agus Taufiqurrohman M Kes. Sp. S  Ketua PP Muhammadiyyah Bantul saat menyampaikan tausiyahnya pada Pengajian Rutin PNS Pemda, TNI, POLRI, BUMN/BUMD di lingkungan Pemkab. Bantul, Selasa  (13/8).         

Menurut hadits yang dinukil dari Imam  Badruddin Al Aini , lanjut ustadz Agus, bahwa Rosululloh bersabda , tanda-tanda hajinya mabrur adalah memberikan makan kepada yang lapar dan santun dalam berkata-kata.

Pada pengajian yang bertemakan  Ibadah Qurban Merupakan  Retrospeksi Cinta Tanah Air dan Bela Negara tersebut  ustadz menjelaskan bahwa ibadah qurban merupakan ibadah yang  terdapat efek sosialnya,  karena dengan berqurban yang dagingnya harus dibagi kepada orang lain terutama kepada yang miskin akan sangat dirasakan manfaatnya.    "Maka  dari itulah ibadah qurban  yang  diperintahkan Tuhan  Alloh SWT dalam Kitab Suci Al Qur’an,  dengan  firman-Nya  yang artinya kurang lebih;  tidaklah sampai kepada Alloh SWT daging qurban yang disembelih, namun ketaqwaannya yang sampai kepada-Ku," terang ustadz Agus.

Ustadz menyampaikan bahwa seorang muslim yang pada saat hari  Idul Qurban mempu  untuk  berkorban, seharusnya mengeluarkan qurbannya. Bahkan disampaikan bahwa Rosul SAW telah bersabda 'barang siapa yang mampu untuk menyembelih qurban, namun tidak menunaikan, jangan mendekat musholaku'.  Dengan peringatan keras dari Rosulollah SAW  tersebut, maka ibadah qurban digolongkan dalam sunnah mu'akat.

                 Dalam pengajian tersebut infak terkumpul sekitar Rp. 1.450.000,-

Berbagi:

Pos Terbaru :