Pemkab Bantul Dorong Pengembangan Kerajinan Anyaman Bambu

Ketatnya persaingan produk kerajinan dipasaran membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul fokus terhadap pengembangan usaha kerajinan. Termasuk kerajinan anyaman bambu yang ada di tengah masyarakat. Tentu, pengembangan usaha kerajinan anyaman bambu akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Nah, agar kerajinan bambu di Kabupaten Bantul semakin menggeliat. Pemkab Bantul terus mendorong masyarakat dan para perajinnya untuk mengembangkan dan berinovasi produk kerajinan anyaman bambu.Pembinaan secara kontinyu  pun terus dilakukan oleh perangkat daerah agar Bantul memiliki icon kerajinan anyaman bambu yang tak dimiliki oleh wilayah lain. Seperti, yang ada di Padukuhan Sabdodadi, Bantul.

Di kampung ini, ada lebih dari 20 ibu-ibu muda dan lansia yang memiliki kemampuan anyam bambu. Kemudian, diikat dan dibina dalam wadah kelompok Bambu Lestari. Aktivitasnya mampu menunjukkan eksistensi sebagai kampung kerajinan bambu.

Pembina kelompok perajin Bambu Lestari, Samijo, 70 tahun, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh warga masyarakat mampu menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Mereka setiap hari memproduksi tampah, tambir, besek, tebok, tempat buah, dan lain-lain sesuai dengan keahlian masing-masing.

“Hasil kerajinan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Samijo, Selasa (27/8/2019).

Ketua Kelompok Perajin Bambu Lestari, Sri Khotijah menjelaskan, penjualan kerajinan bambu tidak masalah. Sebab, saat ini sudah ada pengepul yang rutin mengambil produk para perajin.

“Untuk penjualan lancar karena ada pengepul yang selalu mengambil ke sini,” terang Khotijah.

Sekretaris Daerah Bantul Drs Helmi Jamharis MM mengatakan, potensi kerajinan bambu yang ada di kampung Sabdodati tidak lepas dari pantauan Pemkab Bantul. Sehingga, keberadaan perajin terus difasilitasi dalam rangka  peningkatan SDM dan kualitas produk.

“Pemkab Bantul melalui Dinas KUKMP memberikan pendampingan usaha dan juga komunikasi dengan DIY untuk mendapatkan suport,” kata Helmi.

Mengingat banyaknya permintaan kerajinan anyaman bambu dan minimnya bahan dasar bambu. Perajin kerap mendatangkanbambu dari wilayah lain seperti Kulon Progo dan Temanggung.

“Keberadaan kerajinan anyaman bambu ini semakin memperkuat posisi Pemkab Bantul dan wilayah DIY sebagai pusat kerajinan bertaraf nasional,” terang Helmi. (source : timesindonesia)

Berbagi:

Pos Terbaru :