Bupati Bantul Drs. H. Suharsono menyerahkan penghargaan sarana dan prasarana (sarpras) pengelolaan sampah bagi masyarakat Kab.Bantul bertempat di Pendopo Manggala Parasamya II, Senin (9/9).
Bupati Bantul dalam sambutannya menjelaskan bahwa permasalahan sampah seringkali mengganggu. “Volume sampah semakin hari semakin banyak, penumpukan sampah kurang mendapat perhatian sehingga sulit untuk ditanggulangi. Dalam mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2019 telah dilakukan dengan berbagai upaya. Diantara upaya tersebut adalah pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah, penyuluhan pendidikan lingkungan hidup oleh perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan Pemkab.Bantul, serta gotong-royong dan gropyok sampah di sungai maupun lokasi-lokasi strategis oleh segenap elemen masyarakat.” jelasnya.
Bupati menambahkan mengenai Perda No.15 Tahun 2011 yang telah direvisi menjadi Perda No 2 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Adanya perda tersebut pengelolaan sampah menjadi kewajiban bagi setiap masyarakat. “Beberapa waktu yang lalu diadakan karnaval pakaian daur ulang yang menyadarkan kita bahwa sampah mempunyai potensi. Dalam pembinaan bank sampah di Kab.Bantul telah dilakukan evaluasi serta memberikan apresiasi agar masyarakat semangat dalam mengelola sampah.” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab.Bantul Ari Budi Nugroho, ST, MSc dalam laporannya mengatakan bahwa lomba bank sampah yang dilakukan tanggal 6-7 Agustus tersebut telah diverifikasi sehingga diperoleh kejuaraan dengan 2 kategori. Kategori pertama adalah bank sampah pemula (umur 3 tahun) dengan juara pertama Berkah Watu Argomulyo (BWA), juara kedua Subur Makmur, Juara ketiga Becik Resik, serta Randumas, Migunani dan Remaket menjadi juara harapan. "Penyerahan terdiri atas 13 motor roda tiga dan 26 gerobak sampah kepada 13 kelompok pengelola mandiri serta 200 tong sampah kepada sekolah, dusun, desa, kecamatan serta OPD." ucapnya.
Bupati berharap dalam acara penyerahan penghargaan lomba bank sampah tingkat kabupaten dan sarpras pengelolaan sampah tersebut dapat menciptakan lingkungan hidup yang berseri.
