RAKERDA KB KAB BANTUL 70,34% Peserta KB Aktif Dilayani Swasta

KEHIDUPAN, menurut ketua MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) Kabupaten Bantul Drs H Saebani MA tidak cukup hanya penuh harta benda yang melimpah. Namun, harus dimotori dengan agama yang mendalam sehingga dapat merasakan arti hidup dengan penuh rasa syukur. Setiap agama mengajarkan bahwa anak lahir dari suatu perkawinan harus dapat diterima sebagai amanah, bukan semata-mata akibat biologis dari nafsu buta yang diciptakan secara kebetulan.

Hal tersebut ditegaskannya Sabtu ( 25/4 ) siang di aula gedung PD BPR Bank Bantul saat menyampaikan makalahnya bertajuk ‘Pandangan MUI Terhadap Program KB di Era Otonomi’. Rakerda yang berlangsung sehari tersebut dibuka Asekda II Pemkab Bantul Drs H Suryanto, dari unsur dinas/instansi tingkat Kabupaten Bantul dan tingkat Propinsi DIY.

Menurut Drs H Saebani MA, keluarga berencana memiliki program dalam rangka mengatur dan merencanakan pembentukan suatu keluarga yang ideal yakni keluarga bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu, semua agama akan mendukung gerakan keluarga berencana, dimana programnya adalah membina keluarga yang sakinah, selaras dengan ajaran Islam. Ia juga menegaskan bahwa keluarga sakinah sebagai kondisi awal lahirnya negara yang baldatun toyyibatun warrobun ghofuur menjadi sangat penting bagi setiap individu masyarakat Kabupaten Bantul. “Yang dimaksud keluarga sakinah adalah kelujarga yang gtenteram, bahagia penuh kedamaian , tercukupi kebutuhan jasmani, rohani, sosial dan mendapatkan ridlo Allah”, tegas Drs H Saebani MA.

Sedangkan Bupati Bantul Drs HM Idham Samawi dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asekda II Drs H Suryanto, antara lainm menghara;pkan agar Rakerda KB yang berlangsung sehari terebut diikuti dengan sebaik-baiknya. “Ini perlu direalisiasikan”, kata Bupati dalam sambutan tertulisnya.

Sementara itu Kepala BKK dan PP ( Badan Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan ) Kabupaten Bantul Drs Joko Sulasno Nimpuno melaporkan bahwa dalam rangka pengendalian kelahiran melaluii program KB di Kabupaten Bantul, telah berhasil dibina peserta KB aktif sebanyak 113.595 pasangan dari 148.407 PUS ( Pasanagn Usia Subur ) atau 76,34%. Dari peserta KB aktif tersebut, yang memperoleh pelayanan dari sektor swasta mencapai 79.901 atau 70,34% dengan jumlah pemakai kontrasepsi mantap ( IUD, MOP/Medis Opserasi Pria, MOW/Medis Operasi Wanita ) sebanyak 33,035 atau 29,08%. (sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :