Tekan Angka Kasus Stunting dengan DASHAT

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengikuti acara peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) secara serentak di seluruh kampung KB se-DIY bersama dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)., selaku Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nasional Republik Indonesia, secara virtual di Aula DPPKBPMD Kabupaten Bantul, Kompleks Pemda II Manding, pada Selasa (30/11).

DASHAT sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Dengan melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.

Pada acara tersebut juga dilaksanakan pembacaan naskah deklarasi tim pengentas stunting di wilayah desa/kelurahan yang berisikan tentang upaya dan tekad pengelola dan kader masyarakat dalam menurunkan kasus stunting di Indonesia, dukungan pelaksanaan  Program DASHAT serta pendampingan terhadap keluarga yang beresiko stunting.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bantul mengatakan jika Kabupaten Bantul siap mengikuti dan mendukung program dari BKKBN yakni program DASHAT dengan melakukan kerjasama dengan 47 perwakilan Kampung KB se-Kabupaten Bantul. “Kami sangat berterimakasih kepada kepala BKKBN yang telah memberikan dukungan program dalam rangka penangulangan stunting. Program ini terlaksana tidak lepas dari pendampingan, arahan, dukungan dari GKR Bendara yang senantiasa memberikan perhatian kepada masyarakat serta kepada Pemerintah Kabupaten yang senantiasa memberi arahan untuk bagaimana stunting ini bisa kita kurangi. Kami sangat menyambut baik program itu. Program  ini sangat memberikan arti penting untuk nanti kami implementasikan ditengah-tengah masyarakat,” kata Wabup.

Selanjutnya, Kepala BKKBN Nasional Republik Indonesia, dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) juga menyampaikan bahwa kesempatan untuk mencegah stunting ada pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Beliau juga mengatakan, kunci sukses dalam pencegahan stunting ialah pemenuhan gizi seimbang pada Ibu hamil dan menyusui. “Kesempatan untuk mencegah stunting itu ada pada 1000 HPK dan 1000 HPK itu terhitung sejak pertemuan sel telur dengan sel sperma sampai si anak umur dua tahun kurang sedikit. Kunci sukses untuk tidak stunting adalah gizi seimbang. Dan gizi seimbang itu tidak mahal,  tapi kuncinya adalah protein hewani seperti telur dan ikan. Jadi spirit dapur sehat ini tidak mahal, ” tutur Kepala BKKBN Pusat.

Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, M.M., dalam sambutannya berharap bahwa kegiatan dan program-program dalam rangka pencegahan stunting terus digalakkan.  “ Harapan kami tentu launching DAHSAT ini tidak berhenti disini, kegiatan-kegiatan yang sudah ada lainnya tetap kita laksanakan, ” kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY. 

Putri bungsu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan tugas bersama guna mencapai generasi Indonesia Emas di tahun 2045.
“ Semuanya perlu PR yang besar untuk menuju generasi Indonesia Emas di tahun 2045, saya juga mendukung  terus program-program dalam penanggulangan stunting, ” tutur GKR Bendara.

Berbagi:

Pos Terbaru :