Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih melaksanakan kunjungan kerja bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul ke UPT Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Sadeng, Gunungkidul, pada Rabu (23/03). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pengecekan aktivitas nelayan Bantul yang melaut dari Pelabungan Perikanan Pantai Sadeng, Gunungkidul.
Nelayan Bantul yang tergabung dalam Koperasi Inka Bantul VII Projo Mino sampai saat ini memiliki 4 armada, yang terdiri dari 2 armada kapal dengan kapasitas 15 GT, dan 2 armada dengan kapasitas lebih dari 30 GT dan sudah beroperasi sejak tahun 2015. Fahrudin Alrozi, anggota Koperasi Inka Bantul VII Projo Mino, memberikan keterangan bahwa kelompoknya melayani tangkapan untuk pabrik pengalengan ikan di wilayah Surabaya. “Hanya sebagian kecil yang dibawa ke Bantul”, imbuhnya.
Koperasi Inka Bantul VII Projo Mino, diberikan kepercayaan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengelola gudang beku dengan kapasitas 30 ton. Gudang ini dibangun di tahun 2018 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, namun hak miliknya diserahkan kepada Pemerintah Daerah DIY. Ikan hasil tangkapan nelayan akan disortir, ditata, dibekukan, kemudian di packing untuk selanjutnya diekspor.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bahwa fasilitas di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng lebih representatif dan memadahi, serta memudahkan nelayan untuk mendaratkan perahu. Sementara Bantul hingga kini belum memiliki pelabuhan perikanan pantai sendiri. “Kita belum bisa membangun karena struktur daratan dan lautnya belum memungkinkan, namun kita terus mencari cara-cara pengelolaan sumber daya laut, sehingga nelayan bisa melakukan aktivitas kebaharian yang menghasilkan pendapatan”, jelas Abdul Halim.