Semakin Percaya Diri Menuju UCCN, Bantul Gaungkan Jargon City of Crafts & Folk Art

Ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Bantul dinilai cukup kuat dan mapan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelaku usaha industri kreatif di Bantul dengan hasil produksi yang mampu mendominasi pasar lokal. Tak hanya itu, di tingkat nasional pun produksi kriya di Bantul mampu memberikan kontribusi angka ekspor yang cukup besar.

Sedangkan di tingkat internasional, Bantul patut berbangga diri karena menjadi basis peserta terbanyak dalam perhelatan Jogja International and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2022. Hal inilah yang melatarbelakangi Kabupaten Bantul mendaftarkan diri untuk menjadi Jejaring Kota Kreatif Dunia versi UNESCO atau UCCN.

Memilih jargon Bantul City of Crafts and Folk Art, tema ini sejatinya lekat dalam kehidupan masyarakat Bantul baik dari segi historis maupun sosiokultur. Crafts and Folk Art sendiri hadir di tengah kehidupan masyarakat Bantul sejak lama, baik yang diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari maupun artefak.

Ekosistem Crafts and Folk Art di Kabupaten Bantul juga dikuatkan dengan sumber daya crafts atau craftsmanship yang mumpuni. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslim, yang meninjau langsung keterlibatan perajin Bantul dalam ajang JIFFINA (22/8) menyampaikan sumber daya ini harus didorong dan diapresiasi penuh. Pemerintah sendiri akan terus mengupayakan terwujudnya Bantul sebagai Jejaring Kota Kreatif Dunia.

“SDM Craft di Bantul ini sangat kuat. Peserta JIFFINA ini mayoritas juga dari Bantul. Pelaku usaha, produksi, seniman, hampir semua berlokasi di Bantul. Ini harus kita dorong untuk jadikan Bantul City of Crafts and Folk Art,” pungkasnya.

Berbagi:

Pos Terbaru :