Apresiasi Bagi Para Penggiat Seni, Pemkab Bantul Berikan Sejumlah Penghargaan

Sebagai wujud apresiasi Pemerintah Kabupaten Bantul terhadap para pelaku seni yang telah berjasa dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya, pada Rabu (20/12/2023) dilaksanakan kegiatan pemberian penghargaan kepada para penggiat seni di Kabupaten Bantul, yang digelar di Pendopo Parasamya. 


Acara dibuka dengan penampilan tari Golek Ayun-ayun oleh Sanggar Srikandi Adhimukti. Kemudian dilanjutkan dengan laporan penyelenggara, yang disampaikan oleh Dr.Sumaryono, MA. Dalam laporan penyelenggaraannya, ia menyampaikan bahwa penilaian dilakukan murni oleh tim seleksi tanpa adanya intervensi pihak manapun. Penjaringan calon-calon penerima penghargaan dilakukan melalui Pemerintah Kapanewon, yang kemudian  dilakukan elaborasi dengan temuan dari anggota tim seleksi. 


“Jadi Pak Panewu itu mendapat amanat untuk menjaring tokoh-tokoh di wilayahnya masing-masing, lalu kita elaborasi dan bandingkan dengan temuan dari para anggota tim seleksi dan kami berdebat cukup panjang untuk itu,” ucap Sumaryono. 


Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini menjadi agenda rutin bagi Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku seni atas sumbangsihnya dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya. Ia berharap pemberian penghargaan ini dapat menambah semangat dalam merawat dan memelihara adat kebudayaan di masyarakat. 


“Kegiatan saat ini juga menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Bantul lewat Dinas Kebudayaan. Semoga dengan pemberian penghargaan ini akan menambah semangat bagi kita semua untuk senantiasa nguri-uri kebudayaan,” kata Nugroho. 


Sejalan dengan hal tersebut, wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, meyakini bahwa para pelaku seni yang hingga hari ini tetap tekun memelihara kebudayaan bukan semata untuk mendapatkan penghargaan, namun karena adanya rasa memiliki dan cinta kepada kebudayaan itu sendiri. Ia berharap, kebudayaan dapat menjadi wadah pemersatu dan menjaga keharmonisan masyarakat. 


“Kami yakin nguri-uri kabudayan itu bukan semata-mata untuk memperoleh penghargaan, namun lebih kepada hangrungkebi budaya jawa. Mari memetri budaya Jawa terus kita kembangkan. Kebudayaan ini bisa dijadikan sebuah wadah untuk lebih mempersatukan kita dan menjaga keharmonisan kita sebagai orang Jawa,” tutur Wakil Bupati. 


Penghargaan diberikan kepada seniman, budayawan, pelestari adat tradisi dan pelestari cagar budaya di Kabupaten Bantul yang berjumlah 15 orang dengan rincian 5 orang tokoh seniman dan budayawan, 5 kelompok pelestari adat tradisi, dan 5 kelompok pelestari cagar budaya.


Kategori Seniman dan Budayawan diberikan kepada Heru Handonowarih, Angger Sukisno, Tedi Kusyairi, Ki Suwondo, dan Dwi Heriyana. Sementara untuk kategori Pelestari Adat Tradisi diberikan kepada Upacara Adat Tradisi Nyadran Makam Panembahan Cokrowesi, Upacara Adat Kirab Budaya Ingkungan Ziarah Makam Mangun Negoro, Upacara Adat Wiwitan dan Gunungan Ngireng-Ireng, Upacara Adat Seni Pertunjukan Wayang Wong Suko Budoyo, dan Pelestari Kesenian Montro. Kategori Pelestari Cagar Budaya diberikan untuk Joglo Yusuf Sudirman (Rumah Tradisional Yusuf Sudirman), Rumah Singgah Pangsar Sudirman Kretek, Eks Rumah Administratif Pabrik Gula Gesikan, Rumah Singgah Pangsar Soedirman Piyungan, dan Mushaf Bejen. (Fza)
 

Berbagi:

Pos Terbaru :