59 Pleton Unjuk Keterampilan Baris Berbaris dalam Gebyar Muda IX PPI Kabupaten Bantul

Ratusan pelajar tingkat SMP dan SMA unjuk kekompakan dan keterampilan gerakan baris berbaris dengan rapi dan teratur dalam Lomba Baris Berbasis tingkat SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Bantul dalam rangka Gebyar Muda IX tahun 2025 yang digelar pada Sabtu (15/2/2025) di Komplek Pasar Seni Gabusan.

Lomba yang diinisiasi oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Bantul ini menjadi bagian dari upaya membentuk karakter generasi muda di Bumi Projotamansari yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, namun juga memiliki kedisiplinan, tangguh, dan berintegritas. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja, mewakili Bupati Bantul menyambut antusias gelaran ini. Ia berharap kegiatan ini bukan semata sebagai ajang perlombaan, namun juga wadah bagi para pelajar untuk memperkuat karakter, menumbuhkan semangat kebangsaan, dan membangun kebersamaan.

"Saya menyampaikan apresiasi dan selamat kepada PPI Kabupaten Bantul yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kepemimpinan, dan cinta tanah air kepada generasi muda," ungkapnya.

Agus juga menekankan untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas dalam setiap perlombaan. "Kemenangan itu penting, tetapi yang lebih penting adalah proses pembelajaran dan kebersamaan yang kalian dapatkan. Jadikan pengalaman dalam perlombaan ini sebagai inspirasi. Apapun hasilnya, jadikan lomba ini sebagai motivasi untuk terus belajar, berkembang, dan meraih prestasi yang lebih tinggi," imbuhnya.

Sebanyak 59 pleton yang terdiri dari 16 tim SMA Putra dan 21 tim SMA Putri serta 7 tim SMP Putra dan 15 tim SMP Putri, dengan penuh semangat menampilkan hasil latihan mereka selama berminggu-minggu.

Salah seorang peserta lomba, Kirana dari SMPN 3 Kasihan mengaku, dirinya dan tim berlatih tiga kali seminggu selama satu bulan untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba ini. Siswa yang dipilih juga telah melalui serangkaian proses seleksi ketat dari pembimbing disekolah. 

"Iya ada seleksinya. Dipilih mana yang memenuhi syarat, yang punya pengalaman lebih itu bisa ikut," kata Kirana.

Begitu juga dengan Nurin, siswi sekaligus santri dari Pondok Pesantren Ali Maksum. Ia mengaku tak kesulitan membagi waktu antara latihan baris-berbaris dengan kegiatan di Pondok. Tak tanggung-tanggung, untuk memberikan penampilan terbaik, Nurin dan timnya berlatih setiap hari selama satu bulan, bahkan dihari libur. 

"Persiapannya kurang lebih satu bulan, latihannya setiap hari. Libur tetap latihan, kalau bagi waktunya jadi selesai kegiatan seperti mengaji nanti yang sudah selesai bisa langsung latihan kalau yang belum nanti menyusul," bebernya. (Fza)

Berbagi:

Pos Terbaru :