Gayeng, Begini Keseruan Jagongan Para Influencer dengan Bupati Bantul

Jumlah influencer atau penggiat media sosial di Bantul barangkali tidak ada setengah dari populasi masyarakat di Kabupaten Bantul. Tapi kekuatan di belakang mereka tidak main-main, terutama soal penyebarluasan informasi kepada publik. Sekali jempol mereka mengetik dan mengunggah konten, jutaan penghuni jagad maya alias netizen akan memasang mata ke sana.

Dampak yang dibawa oleh penggiat media sosial ini jadi salah satu alasan mengapa Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bantul rutin menggelar pertemuan untuk membahas berbagai macam isu. Pertemuan-pertemuan ini semacam jembatan untuk mengetahui aspirasi masyarakat kepada pemerintah, begitu pula sebaliknya. Apalagi, ketika pertemuan ini dihadiri langsung oleh pemegang pucuk kepemimpinan di Bantul, yakni Bupati Abdul Halim Muslih.

Ketika Abdul Halim Muslih duduk di tengah-tengah influencer pada acara Jagongan Santai bersama para penggiat media sosial di Warung Semanak, Kamis (12/6/2025), atmosfer yang terbangun terasa akrab. Tidak ada sekat, minim seremonial dan formalitas. Ditemani kacang rebus, pisang rebus, tempe mendoan, dan teh hangat, sesekali gelak tawa menguar diantara peserta yang hadir.

“Hari ini silakan berdiskusi banyak hal dengan Pak Bupati. Mumpung bisa bertemu langsung. Barangkali Pak Bupati akan menyampaikan program-program ke depan, dan teman-teman penggiat media sosial merasa ada yang perlu didiskusikan, monggo saja. Kami beri wadahnya di sini,” tutur Kepala Dinas Kominfo Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin, yang mendampingi sekaligus mengawal kegiatan ini.

Sebagai pembuka, Bupati Bantul, mengucapkan terima kasih atas kontribusi para penggiat media sosial selama ini. Atas aktivitas yang mereka lakukan, potensi Bantul makin dikenal luas. Selain itu, lewat para penggiat media sosial dan netizen, Pemerintah Kabupaten Bantul bisa mendapat kritik serta masukan dari masyarakat. Pula, pemerintah bisa mengetahui isu-isu yang tengah berkembang. Menurut Bupati, dinamika ini bagus karena itu artinya demokrasi di Bantul berjalan baik.

“Saya sering membaca isu yang berkembang dan berusaha menangkap apa yang dimau masyarakat. Salah satunya, saya menyadari masyarakat sepertinya bosan melihat foto saya, ya. Jadi saya berkali-kali menyampaikan di media sosial Pemkab Bantul itu jangan sering-sering menampilkan foto Bupati atau Wakil Bupati. Ucapan sedikit-sedikit kok pakai foto saya. Kalau bisa, nggak usah pakai sama sekali,” ujarnya.

Setelah itu, Bupati Bantul juga memberi bocoran tipis-tipis terkait rangkaian Hari Jadi ke-194 Kabupaten Bantul. Salah satunya peluncuran branding Bantul Bumi Satriya yang nantinya akan dipentaskan dalam tari kolosal garapan Garin Nugroho. Detailnya, konsep ini akan dipaparkan saat soft launching rangkaian peringatan hari jadi pada pertengahan Juni.

“Saya nggak mau peringatan hari jadi hanya seremonial, tidak ada makna dan pesan,” tegas Bupati. 

Ketika sesi diskusi dibuka, Abdul Halim Muslih mempersilakan topik apa saja untuk dibahas. Tidak terbatas tentang Hari Jadi. “Bebas saja silakan. Namanya kan ini Jagongan Santai,” lanjut Halim.

“Tapi, Pak, aspirasi kami biasanya tidak santai,” seloroh pentolan Info Cegatan Jogja, Yanto Soemantri. Bermula dari diskusi yang dikemas dengan jagongan ini, muncul berbagai isu dan aspirasi seperti pembangunan infrastruktur, pengelolaan kawasan wisata, berbagai isu sosial, hingga sampah.

Selama lebih dari dua jam, banyak catatan-catatan yang didapatkan, baik bagi penggiat media sosial maupun Pemerintah Kabupaten Bantul. Sebagai pamungkas, Bupati mengungkapkan bahwa dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dengan Pemerintah, cita-cita Bantul untuk maju dan sejahtera bisa diwujudkan bersama. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :