Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tidak pernah main-main dalam membangun ekosistem literasi yang hidup dan dinamis. Sebab literasi sejatinya bukan hanya soal membaca dan menulis. Literasi, tidak bisa berjalan sendiri. Literasi, harus ditopang melalui kolaborasi yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat mengisi materi dalam Webminar Nasional Launching Aplikasi Bantul Pinter Berbasis Android pada Kamis (11/9/2025).
“Bangsa yang hebat selalu memikirkan bagaimana ekosistem literasi terus dibangun dan dikembangkan. Bagaimana peran keluarga dalam menumbuhkan budaya membaca sejak dini, bagaimana masyarakat menyediakan ruang-ruang literasi yang akan memperkuat rantai ekositem,” ujar Halim.
Lebih lanjut, Halim menekankan komitmen Pemkab Bantul untuk senantiasa membangun literasi berdaya dengan penguatan kelembagaan, ekosistem yang kokom, serta dukungan inovasi, baik digital dan non digital menuju layanan perpustakaan yang semakin modern, inklusif, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan ini adalah hadirnya inovasi aplikasi Bantul Pinter yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bantul.
Bantul Pinter yang sebelumnya hadir dengan versi website, kini ditingkatkan dengan basis Android dan telah terintegrasi dengan Bantulpedia, aplikasi terpadu untuk mengakses layanan Pemerintah Kabupaten Bantul. Dengan hadirnya Bantul Pinter, masyarakat dapat mengakses koleksi pustaka digital dan informasi dalam satu genggaman di mana pun dan kapan pun. Artinya, masyarakat dapat belajar dan melahap ilmu pengetahuan selama 24 jam dalam sepekan.
Plt. Sekretaris Dispusip Bantul, Zanita Sri Andanwati, mengungkapkan, salah satu keunggulan Bantul Pinter adalah memuat koleksi pustaka berupa jurnal penelitian secara digital yang jarang dilakukan oleh perpustakaan daerah di tempat lain.
“Termasuk di dalam aplikasi Bantul Pinter, masyarakat bisa mengakses adanya jurnal penelitian dan karya ilmiah dari dosen, mahasiswa, guru, dokter, perawat, bidan, dan sebagainya. Ini adalah hasil kerja sama dengan perguruan tinggi, akademi, Bawaslu Bantul, KPU Bantul, Bank BPD DIY, BKPSDM, Bappeda, dan lembaga lainnya,” ungkap Zanita.
Inovasi Bantul Pinter diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan perpustakaan hingga ke pelosok desa, sehingga tidak ada lagi batasan dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Upaya ini juga salah satu bentuk dukungan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berbudaya, dan cakap literasi. (Els)