Sebagai salah satu upaya swasembada pangan, dilakukan Tanam Perdana Tebu di Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Donotirto, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan pada Rabu (22/10/2025). Program ini juga mendukung hilirisasi pertanian yang sedang digaungkan oleh pemerintah pusat.
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia pernah menjadi eksportir terbesar komoditas gula. Kabupaten Bantul sendiri pada tahun 1930 juga menjadi produsen gula yang cukup besar, terbukti dengan banyaknya pabrik gula di wilayah Bantul.
Menurut Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, tanaman tebu merupakan satu komoditas yang bermanfaat dan menguntungkan. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul yang memang disangga oleh sektor pertanian.
“Di Kabupaten Bantul, pertanian menjadi sektor prioritas pembangunan. Sehingga kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para petani dan Gapoktan yang telah berinisiatif untuk bekerjasama mengembalikan kejayaan tebu di Bantul,” lanjut Halim.
Selanjutnya Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, dalam sambutannya mengatakan bahwa dari target 100 hektar lahan tebu di Kabupaten Bantul, saat ini sudah mencapai 71 hektar yang ditanami. Sehingga dirinya meyakinkan para petani untuk mengikuti program tanam tebu.
“Kegiatan hari ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mendukung program tanam tebu ini. Subsidi pemerintah untuk kegiatan bongkar ratoon kurang lebih 14 juta rupiah, sebanyak 10 juta untuk pembelian benih dan 4 juta untuk mengolah lahan,” tegas Heru. (Pg)