Dalam sambutannya Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Tanaman Pangan Prof.Dr.Ir. Djoko Said Damardjati, MS mengatakan bahwa dalam rangka mendukung pengembangan jagung nasional. Iepartemen Pertanina RI telah membangun 59 unit Silo jagung di seluruh Indonesia dan tiga unit diantaranya di DIY ( Gunung Kidul Bantul dan Kulon Progo ).
Melalui pembangunan silo jagung diharapkan dapat mendukung pencapaian target produksi jagung dengan kebijakan Panca Yasa yaitu meningkatkan mutu jagung, meningkatkan harga jagung dan pembagian keuntungan yang proporsional bagi petani, menumbuh kembangkan agroindustri jagung yang dikelola gapoktan ( gabungan kelompok tani ) atau asosiasi perjagungan , meningkatkan efisiesnsi biaya pengolahan dan pemasaran dan memperpendek mata rantai pemasaran serta mengurangi impor jagung dan meningkatkan ekspor jagung.
Lebih lanjut dikatakan oleh Prof.DR. Ir. Djoko Said Daramadjati, MS bahwa jagung yang merupakan satu komoditas strategis nasional akan terus ditingkatkan produksinya hingga mencapai swasembada. Seiring dengan meningkatkanya kebutuhan jagung, maka Departemen Pertaniaan RI dalam tahun 2008 mentargetkan produksi jagung sebesar 15,9-16,5 juta ton. Karena itu masyarakat khususnya kelompok petani jagung di masing-masing daerah harus bisa memanfaatkan Silo sebaik-baiknya melalui menagemen yang baik tegasnya. (bn)