Program PSN Kabupaten Bantul Masuk Nominasi Penerima Indonesia MDGs Award 2013

Tim juri Indonesia MDGs Award 2013 mengadakan kunjungan lapangan di Bantul sebagai bagian proses penjurian memperoleh verifikasi tentang program pembangunan yang masuk dalam ajang pemberian penghargaan tersebut. Bantul ikut masuk sebagai nominator atas 3 (tiga) kategori yaitu Program Bapak/Ibu Asuh Penanggulangan Demam Berdarah Dengue, Diversifikasi Pangan Lokal Dalam Ragka Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan Penanganan Sampah. "Tujuan diselenggarakannya Indonesia MDGs Award ini adalah untuk mengangkat inovasi-inovasi baru yang ada di masyarakat agar bisa mempercepat pencapaian MDGs (Millennium Development Goals). Bantul adalah salah satu daerah yang getol/serius/sungguh-sungguh melakukan program untuk mewujudkan kesejahteraan serta tercapainya MDGs,"jelas dr.Ufara Zuwasti Staf Kepresidenan untuk MDGs saat mengikuti PSN yang juga penjurian di beberapa desa kabupaten Bantul, Jumat (8/03).

Dari 611 peserta seluruh Indonesia, Bantul masuk 44 nominasi daerah calon penerima penghargaan. Adapun program yang diajukan adalah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), Penganekaragaman makanan berbahan baku lokal (pisang), serta Bank Sampah Gemah Ripah. "Program PSN setiap minggu sekali sudah dilakukan di Bantul (setiap Jumat pagi). Pemkab Bantul bersama masyarakat serentak untuk kerjasama mendukung program yang tujuannya untuk menekan angka penderita DBD. Setiap Jumat pagi diadakan pemeriksaan bak-bak mandi dan sanitasi/saluran air di pemukiman warga, sehingga bisa diperiksa kebersihan dan kelayakan air,"kata Camat Kasihan Drs. Sukendro.

MDGs mencakupi kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Untuk mencapai terwujudnya MDGs maka pemerintah, masyarakat, swasta, LSM dan karang taruna harus bersama bahu membahu dalam menyelenggarakan inovasi, ide dan kreativitas. "Kami sudah keliling ke 3 desa (1.Padokan Lor,Tirtonirmolo,Kasihan, 2.Badegan,Bantul, 3.Plebengan,Sidomulyo,Bambanglipuro) untk melihat langsung ke lokasi sudah menyelenggrakan program pencapaian MDGs. Kami sangat apresiasi dan berharap dengan inovasi bagus ini Bantul bisa memeproleh penghargaan Indonesia MDGs Award 2013,"tambah Ufara .

Penganekaragaman makanan tradisional dengan bahan baku lokal juga merupakan salah satu kreativitas yang juga bisa mengantisipasi daerah rawan pangan serta memperbaiki ekonomi masyarakat. "Di desa Plebengan sudah ada kelompok budidaya makanan dari pohon pisang. Dari pisang bisa diolah beberapa makanan, sehingga bisa menngurangi konsumsi gandum dan beras. Sampai saat ini sudah ada 58 jenis makanan tradisional yang dibuat dari hasil tanaman lokal,"kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Ir. Pulung Haryadi,M.Sc. (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :