Aksi Sandiman-sandiwati DIY Menanam 1000 Bibit Pohon Mangrove Di Pantai Baros Kretek Bantul

Sabtu 1 April 2017 dalam rangka HUT Persandian ke 71, sandiman-sandiwati se DIY menggelar kegiatan penanaman 1000 bibit pohon mangrove di Pantai Baros Tirtahargo Kretek Bantul. Kegiatan itu sebagai wujud nyata pelestarian alam, yakni mencegah abrasi, tsunami dan peresapan air laut ke darat.

Dalam sambutannya Sarjito, perwakilan dari forum komunikasi sandi daerah (forkomsanda) DIY mengatakan, hutan mangrove bermanfaat besar bagi penduduk Indonesia yang 40-50 persen dari mereka tinggal di daerah dekat pantai, yakni mencegah abrasi dan tsunami, serta peresapan air laut ke daratan. " Oleh karena itu, tema peringatan HUT Persandian ke 71 sangatlah tepat untuk mendukung program pelestarian hutan mangrove, kegiatan ini perlu terus digalakkan karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pantai, " kata Sarjito.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bantul yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Partini, S.Pd, MM dalam sambutannya menyambut baik dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Forkompanda DIY atas dipilihnya kawasan Pantai Baros sebagai tempat pengabdian masyarakat, yakni pelestarian hutan mangrove.

Lebih Lanjut Sekdin Kominfo Partini menerangkan, program rehabilitasi dengan penanaman pohon mangrove menjadi bagian dari program Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. " Program ini berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem prioritas, dan juga sejalan dengan upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah dalam mengintegrasikan pembangunan sektoral dengan daya dukung lingkungan di tingkat bentang alam, " terangnya.

Aksi penanaman 1000 bibit pohon mangrove oleh insan sandiman-sandiwati ini mendukung dan berkontribusi mewujudkan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 dengan memperbanyak penanaman pohon dan reforestasi. Mengingat manfaatnya yang begitu besar, perlu peran serta seluruh elemen bangsa untuk bahu-membahu memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove, kata Sekdin Partini.

Bumi yang kita tinggali merupakan titipan untuk diwariskan kepada anak cucu, karena itu, penting bagi kita untuk bertanggung jawab dan bersama-sama merawat lingkungan, diharapkan upaya ini akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan fungsi ekosistem secara sosial ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan ini, tegas sekdin menutup sambutannya.

Sementara itu kata Harjono penggiat pelestarian alam Pantai Baros memaparkan, pemeliharaan bibit pohon mangrove selama ini dilaksanakan oleh masyarakat, karena merekalah yang akan menerima manfaat langsung dan tidak langsung dari program ini. " Masyarakat juga akan diperkaya dengan kegiatan budidaya baik kepiting atau ikan yang menggunakan kawasan hutan mangrove sebagai area pemijahan (berkembang biak), " katanya.

Aktivitas pemberdayaan masyarakat juga akan mencakup kegiatan konservasi di areal hutan mangrove, sehingga selain bisa menjadi dukungan sosial budaya, juga menjadi penunjang keanekaragaman hayati. (rch)

Berbagi:

Pos Terbaru :