Menurut Ketua Panitia Tasyakuran Nelayan Tarmanto, rangkaian acara seperti arak-arakan bregodo dengan gunungan berupa hasil bumi dan olahan ikan, labuhan, pembagian 6000 takir gratis bagi pengunjung dan puncaknya di malam hari diadakan pentas seni wayang kulit bersama Ki Geter Pramuji Widodo dengan lakon "Bolodewo Polojoyo".
Kegiatan yang berawal di tahun 1998 hingga kini merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pantai Depok. Tujuan utama dilaksanakan acara ini adalah sebagai simbolik rasa syukur kepada Allah SWT atas pemberian rezeki yang berkah dan keselamatan dalam melaut, sekaligus melestarikan budaya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Drs. Dahroni, MM, dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, acara labuhan ini merupakan upaya melestarikan atau nguri-uri kebudayaan para leluhur. Dinas Kebudayaan senantiasa memfasilitasi kegiatan di maksud, selain labuhan gelaran seperti Merti Dusun juga mendapat dukungan. "Dengan kucuran dana keistimewaan ditahun-tahun ini dan mendatang, kami tentunya lebih banyak mengakomodir even-even budaya," terangnya.
Sementara itu Staf Ahli Bupati Drs. Bambang Legowo, M.Si, yang hadir mewakili Bupati Bantul, mengapresiasi acara budaya hari ini. "Semoga di tahun-tahun mendatang lebih baik lagi penyelenggaraannya. Kemasan yang menarik dan kolaboratif seni tradisional dan modern diharapkan bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, " ucapnya.
Dia juga mengharapkan kepada pengunjung atau panitia, even menarik ini jangan sampai di sini, manfaatkan sosial media untuk mengunggah konten budaya ini, agar masyarakat di dunia mengetahui potensi Pantai Depok.