Pagi ini Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo, S.E., didampingi Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul Dwi Pudyaningsih, S.Sn. menerima Tim Lomba Desa Pangan Aman di Kalurahan Panggungharjo Sewon Bantul. Jumat (11/6/2021).
Tim Lomba Desa Pangan Aman dipimpin langsung Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM). Hadir pula pada acara tersebut, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Pangan Badan POM DIY, Perwakilan Dinas Kesehatan Bantul, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan PMD, Forkopimka Sewon, Puskesmas Sewon II, Jajaran Pamarintah Kalurahan Panggungharjo dan Kader Keamanan Pangan Kalurahan Panggungharjo.
Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo dalam sambutan selamat datangnya mengatakan, suatu kehormatan dan apreasiasi yang sangat tinggi atas kedatangannya Tim Lomba Desa Aman Pangan di Kalurahan Panggungharjo Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul memberikan dukungan untuk kegiatan Lomba Desa Pangan Aman ini.
Joko Purnomo menilai, kegiatan ini bukan hanya letak dari lombanya saja, tetapi lebih pada bentuk perhatian dari Pemerintah Pusat melalui BPOM, sekaligus sebuah program proses edukasi kepada masyarakat dalam mewujudkan perlindungan pemerintah RI melalui BPOM kepada seluruh masyarakat Yogyakarta khususnya Panggungharjo dan Kabupaten Bantul.
“ Karena dengan kegiatan seperti ini, ilmu yang diperoleh masyarakat nantinya adalah, masyarakat semakin bisa memahami bagaimana kita bisa mewujudkan satu daerah itu menjadi daerah yang aman pangan, hari ini ada kunjungan ibu deputi ada kegiatan lomba kelurahan aman pangan artinya, kalau Panggungharjo ini sudah memenuhi standar yang digariskan oleh BPOM maka Panggungharjo ini menjadi kalurahan yang berpredikat aman pangan, “ katanya.
Dengan demikian itu akan menguntungkan banyak hal, pertama pangan-pangan apapun yang ada di sini setelah melalui seleksi itu dikonsumsi aman, yang kedua bisa mengundang wisatawan dengan rasa nyaman karena pangan yang aman di Panggungharjo, yang ketiga warga masyarakat Panggungharjo akan menjaga standarisasi, akan selalu menjaga sebuah bentuk kebersamaan untuk mempertahankan predikat pangan aman.
Lomba ini akan menjadi sebuah pembelajaran yang sangat baik baik Pemkab Bantul, ini suatu ilmu yang dan sangat luar biasa, bukan dinilai dari Rupiahnya tetapi ini adalah ilmu yang sangat penting bagi masyarkat kita di dalam menjaga standarisasi pangan kita.
Wakil Bupati menambahkan, kita mengandalkan kenaikan sektor perekomomiannya pada bidang pariwisata dan bidang UMKM yang ada di Kabupaten Bantul sehingga ini ada gayutannya ada hubungannya BPOM menyelenggarakan kegiatan ini dengan visi misi Kabupaten Bantul untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis sejahtera berkeadilan menuju terwujudnya Bantul Projo Tamansari Berbudaya Sejahtera Demokratis dan Agamis.
Kepala Badan POM DIY Dra. Dewi Prawita Sari, APT, M.Kes. pada kesempatan itu mengatakan, bahwa pembangunan kesehatan keamanan pangan ini dapat dimulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat sesuai yang diamanatkan dalam UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, sehingga untuk itu perlu adanya upaya yang menyentuh pada strata ini secara konsisten sehingga pangan aman bermutu dan bergizi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia.
“ Untuk mewujudkan keamanan pangan ini, maka Badan POM memiliki program nasional yaitu program desa pangan aman, program pasar pangan aman berbasis komunitas dan juga program sekolah dengan pangan jajanan yang aman untuk usia sekolah, “ ucap Dewi.
Ketiga program tersebut dilaksanakan di seluruh Indonesia, dan Kalurahan Panggungharjo Sewon ini termasuk kalurahan yang mandiri karena Badan POM tidak semua mengintervensi, jadi desa atau kalurahan yang lain diintervensi dari awal oleh Badan POM. “ Namun untuk Kalurahan Panggungharjo ini, hanya sekali diberikan sosialisasi, kalurahan ini bisa menerapkan program keamanan pangan secara mandiri sesuai kebijakan keamanan pangan, “ tutur Dewi.
Konsep keamanan pangan dari hulu ke hilir atau from farm to table telah diterapkan di kalurahan ini, dan untuk menjamin agar pangan yang dikonsumsi telah diterapkan juga di kalurahan Panggungharjo ini. Dan untuk menjamin agar pangan yang dikonsumsi oleh warga meruapakan pangan yang aman.
Penilaian lomba ini, tidak hanya terbatas pada desa atau kalurahan yang telah diintervensi BPOM namun juga dilakukan secara mandiri, nah di Panggunharjo ini dilakukan dengan dana desa secara mandiri dan kalurahan ini telah mempunyai program-program penerapan keamanan pangan.
Selanjutnya kami mengharapkan, kalurahan ini menjadi salahsatu role model di Kabupaten Bantul, sebelumnya di tahun 2017 Kabupaten Bantul pernah mendapatkan penghargaan Juara I Lomba Desa Pangan Aman yaitu Desa Potorono Banguntapan. “ Semoga ini menginspirasi penerapan keamanan pangan dari tingkat kalurahan, saya juga berharap kalurahan yang sudah mendapatkan penghargaan ini menjadi panutan dan bisa direplikasi kalurahan-kalurahan yang lain, “ terangnya.
Sementara, Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM mengatakan, keberhasilan Kalurahan Panggungharjo dalam mewujudkan Desa Aman Pangan, patut direplikasi tidak hanya di Kabupaten Bantul saja, tetapi bisa direplikasi seluruh provinsi.
Untuk mewujudkan Desa Aman Pangan tidak bisa dilakukan oleh BPOM atau Kemendagri sendiri tetapi melibatkan seluruh unsur kekuatan masyarakat, BPOM menginisasi program kegiatan melalui Desa Aman Pangan berbasis masyarakat, lainnya yaitu Pangan Jajanan Anak Sekolah, lalu ada Pasar Bebas dari Bahan Berbahaya dan kita tingkatkan lagi menjadi Pasar Bebas Berbasis Masyarakat artinya melibatkan semua unsur yang klemudian juga bebas dari kontaminan, bukan hanya bahan berbahaya tapi mikro biologi yang ini merupakan resiko tinggi buat konsumen pangan.
Mengakhiri rangkaian acara, dilaksanakan verifikasi lapangan ke beberapa produsen olahan pangan seperti Kacang Numara di Dongkelan, Rumah Produksi Komunitas Olahan Lele di Geneng dan Produsen Bakpia Kedaton di Pelemsewu.
