PUSPAGA, Komitmen Membangun Keluarga dan Anak Indonesia yang Sesuai Hak Anak

Membangun anak yang sehat tak hanya ditilik dari segi fisik saja, namun juga dari kondisi kesehatan mental atau psikologis. Hal inilah yang mendorong DP3APPKB Kabupaten Bantul meluncurkan Pusat Pembelajaran Keluarga atau Puspaga Projotamansari pada Jumat, (27/1/2023). Terlebih, Bantul bertekad untuk membangun anak dan keluarga Indonesia yang sesuai dengan hak anak.

Kepala DP3APPKB Bantul, Dra. Ninik Istitarini, Apt. M.PH., menekankan kehadiran Puspaga Projotamansari merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap masalah-masalah keluarga. Baik itu kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap anak, perampasan hak anak, hingga masalah keluarga yang lain.

"Puspaga itu sifatnya preventif. Bagaimana kita mencegah agar tidak terjadi masalah keluarga atau bagaimana agar masalah-masalah keluarga terselesaikan dengan baik. Karena tidak semua keluarga bisa menyelesaikan masalah mereka secara mandiri. Butuh pendampingan dari ahli. Karena sifatnya pencegahan, beberapa program juga kami rancang untuk keluarga atau calon orangtua yang hendak memiliki anak. Salah satunya kelas parenting," jelas Ninik.

Ninik menambahkan, psikolog dan konselor akan ditempatkan setiap hari di Puspaga untuk menyediakan layanan informasi dan konseling. Hal ini sesuai dengan salah satu program Puspaga, yaitu memperkuat kemampuan dan keterampilan orang tua melalui program pendidikan dan pelayanan konseling. Selain itu, Puspaga juga mendorong orang tua untuk mendengarkan, menghormati, serta mempertimbangkan pandangan anak.

Senada dengan hal tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan seorang anak tidak akan tumbuh dengan maksimal apabila mendapat kekerasan baik secara fisik maupun psikologis. Hal ini juga menghambat pengembangan potensi yang dimiliki anak. 

"Kalau anak mendapat kekerasan, tentu menghambat tumbuh kembangnya. Selain itu, selama ini kita belum ada institusi yang menerima curhatan tentang masalah keluarga. Tak hanya tentang kekerasan saja. Masalah lain juga boleh. Tidak bisa meneruskan sekolah karena biaya, tidak bisa ke rumah sakit karena biaya, itu semua bisa dikonsultasikan di Puspaga," imbuh Halim.

Adanya Puspaga di Kabupaten Bantul juga menjadi bukti bahwa Bantul serius mewujudkan kabupaten layak anak dan ramah perempuan. Sebab, lingkungan yang nyaman bagi anak dan perempuan merupakan kunci terbangunnya keluarga yang harmonis dan sejahtera. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :