Serangan Umum 1 Maret jadi Cikal Bakal Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022, tentang Penetapan 1 Maret Sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, dengan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai episentrumnya menjadi kian bermakna bagi bangsa Indonesia. Kala itu, Yogyakarta yang berhasil diduduki oleh Belanda pada Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 berhasil direbut oleh Tentara Nasional Indonesia dibantu oleh warga sipil. 

Peristiwa 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya perlawanan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi. Peristiwa ini juga sebagai upaya membuka mata dunia internasional melalui Dewan Keamanan PBB bahwa Indonesia memang masih ada dan kuat. Hingga pada akhirnya pada konferensi meja bundar, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dan lahirlah Perjanjian Roem Royen. 

Dalam amanat yang disampaikan pada Upacara Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meneruskan amanat Gubernur DIY yang menuturkan bahwa peringatan hari penegakan kedaulatan negara tahun 202 memang selayaknya dimulai dengan kontemplasi batin “liring pangastuti trusing tyas”— yang berarti "hati sanubari dan cakrawala pikiran memang harus dibuka seluas-luasnya", agar hari penegakan kedaulatan negara, menjadi suluh penerang dan inspirasi dalam mencintai Tanah Air Indonesia.

"Untuk itulah, setelah meresapi makna dan esensi yang melingkupinya, hari penegakan kedaulatan negara, harus pula ditafsirkan secara rasional melalui berbagai karya nyata, karena rasionalitas lebih tepat menyikapi berbagai dinamika," ujar Bupati. 

"Dengan kata lain, kecintaan warga Negara Indonesia, akan terbangun secara nyata, apabila tataran “kemanusiaan yang adil dan beradab” dapat dicapai, melalui pembangunan yang adil dan beradab pula," tandas Bupati. 

Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa dengan didukung penyelenggara negara yang bekerja cerdas dan berkeadilan; pendidik dan pelajar, yang kreatif dan ikhlas berlandaskan keilmuan; rohaniawan yang mengamalkan kesalehan ritual dan kesalehan publik; wirausahawan yang inovatif; dan didukung oleh kreatifitas warga, semoga hari penegakan Kedaulatan Negara, dapat menjadi inspirasi peradaban, dalam membangun Indonesia dan masyarakatnya yang sejahtera dan berbudaya. (Ns)

 

Berbagi:

Pos Terbaru :