Hak dan Kwajiban Perempuan dan Laki-laki Sama

Partisipasi perempuan di era modern ini sudah sejajar dengan laki-laki. UUD 45 menjamin setiap warga negara Indonesia termasuk perempuan memiliki hak dan kwajiban yang sama untuk berpartisipasi dalam berbangsa dan bernegara. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan fungsi perempuan yang seimbang dengan laki-laki. Hal tersebut dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar dalam sambutan yang dibacakan Bupati Bantul Hj. Sri Suryo Widati pada Peringatan Hari Ibu oleh Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bantul, Jumat (27/12).

Lebih lanjut dikatakan Berkaitan dengan peran perempuan dalam demokrasi yang partisipatif, tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah Forum APEC, salah satu acaranya Women Economi Forum yang bertemakan Women and Economi Drivers. Dihadiri oleh 19 negara anggota Apec dan 4 negara pengamat yang menghasilkan rekomendasi tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi

Ketua Panitia, Sri Umiyati SIP menambahkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan GOW dalam rangka memperingati hari ibu di antaranya Sarasehan Hari Ibu, Sosialisasi Peran Perempuan Dalam Politik, Seminar Pola Asuh Anak Berbasis Budaya dan sebagainya.

Peringatan Hari Ibu ke 85 tahun 2013 bertujuan untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan perjuangan bangsa Indonesia.

Sementara Ketua GOW Bantul Dra. Titi Prawiti Riyantono, MPd. disela-sela peringatan dan pengukuhan pengurus menjelaskan, Perempuan harus berperan aktif dalam pembangunan. Perempuan dan kaum laki-laki sejajar kaitannya dengan berperan mewujudkan demokrasi yang partisipatif dan pembangunan yang inklusif sesuai dengan tema peringatan hari ibu ke-85.

Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian perempuan Indonesia telah berani berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Konggres Perempuan pada tanggal 28 Desember 1928 adalah bentuk respon dari organisasi atau gerakan perempuan Indonesia yang saat itu telah tumbuh untuk mendukung secara kongkret semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. (dib)

Berbagi:

Pos Terbaru :