Tim yang terdiri dari sepuluh orang yang diketuai oleh dr. Siswantiningsih. SU dari Dinas Kesehatan DIY tersebut tiba di Kantor Kecamatan untuk melihat administrisi GSI dari dua Desa se Kecamatan Srandakan yaitu Desa Trimurti dan Desa Poncosari.
Untuk selanjutnya tim evaluasi langsung menuju Dusun Babakan Poncosari sebagai dusun sample untuk melihat kegiatan Posyandu Balita, kegiatan donor darah, rumah sehat, pelayanan KB dan senam sehat lansia.
Untuk selanjutnya tim yuri melanjutkan ke Balai Desa Poncosari untuk melihat kegiatan Pojok Laktasi, Senam Ibu Hamil, administrasi GSI Desa Poncosari dan pameran produk-produk dari kelompok UPPKS Kecamatan Srandakan. Hadir pada acara tersebut diantaranya Wakil Bupati Bantul Drs. Sumarno PRS, perwakilan SKPD terkait, Ketua TP. PKK Kabupaten Bantul beserta jajarannya, unsur Muspika Kecamatan Srandakan, jajaran desa, para kader desa dan dusun serta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Bantul mewakili Bupati Bantul dalam sambutan penerimaannya diantaranya menyampaikan bahwa Gerakan Sayang Ibu adalah sebuah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai aktifitas yang ditujukan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) yang dilakukan di Kabupatern Bantul.
Diantaranya penyediaan fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar (Poned) yaitu Puskesmas Dlingo I, Sewon I, Banguntapan II, Imogiri I, Piyungan, Sanden, Srandakan dan Sedayu I sebagai RS PKU Muhammaddiyyah Bantul sebagai RS Ponet yang mampu menangani kasus-kasus kegawatdaruratan kehamilan dan neonatal. "Juga penyuluhan kesehatan secara rutin telah dilaksanakan agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat." terang Sumarno.
Sementara pemaparan GSI di Kecamatan Srandakan disampaikan oleh Camat Srandakan Drs. Anom Ardiyanto di depan Tim Yuri DIY disaksikan semua yang hadir.
Usai penilaian kegiatan GSI, ketua Tim Yuri DIY dr Siswantiningsih, SU dalam pesan dan kesannya diantaranya menyampaikan bahwa dari hasil evaluasi di lapangan terbukti kegiatan GSI di Kecamatan Srandakan adalah merupakan gerakan masyarakat yang telah sesuai dengan yang diharapkan. "Dalam kegiatan GSI juga melibatkan tim GEMAS yang terdiri dari para pelajar SMA dan mahasiswa yang bertugas mendampingi dan memberikan vitamin zat besi kepada ibu hamil hingga melahirkan . Ini merupakan salah satu inovasi yang ada di Srandakan yang sangat memberikan kesan kepada kami." kata dr. Sis.
Inovasi lainnya yang cukup berkesan pula adalah di HP setiap kader dan perangkat kecamatan dan desa, tambah dr. Sis, alarm nya akan berdering setiap dua hari sebelum ada ibu hamil akan melahirkan.
Terdapat inovasi lainnya pula, kata dr. Sis, yaitu diciptakan lagu kegiatan GSI oleh petugas PLKB sebagai media penyuluhan yang sangat efektif, bahkan lagu tersebut sudah dikirimkan ke Presiden RI beberapa waktu lalu.
Dr. Sis menambahkan, terkait administrasi kegiatan GSI dari tingkat kecamatn, desa hingga dusun pada umumnya cukup baik.
Salah satu pesannya adalah agar semua kegiatan GSI sekecil apapun mohon ditulis secara lengkap. (Sit)