Hal tersebut disampaikan oleh salah satu anggota tim penilai dari TP PKK DIY Dra. Anik Yudhastawa M. Si dari TP PKK DIY saat menyampaikan pesan dan kesannya usai menilai kegiatan PHBS Dusun Sambikerep di Aula Rumah Kepala Dusun Sambikerep Bangunjiwo, Selasa, (22/11).
Anik mengungkapkan bahwa Dusun Sambikerep merupakan daerah yang dapat melampaui target PHBS Tingkat DIY yaitu mencapai 41 persen, padahal target PHBS DIY 39 persen. " Saya sangat kagum kepada masyarakat Dusun Sambikerep ini. Lingkungannya bersih, asri dan berbagai tanaman toga, buah, sayur semua ada. Semua Kegiatan PHBS dapat dilakukan dengan sangat bagus. Dari sepuluh rumah sample sangat bagus dan tidak ditemukan satupun jentik-jentik nyamuk walaupun sampai di rumah yang paling ujung dan terbawah letaknya dari daerah pegunungan. Jadi kegitaan PHBS Dusun Sambikerep sudah mencapai 41 persen", ungkapnya.
Dalam acara yang juga dihadiri Asisten I Kabupaten Bantul, Ketua TP PKK Kabupaten Bantul beserta timnya, perwakilan SKPD terkait, Camat Kasihan dan jajarannya, aparat desa, kader dan warga masyarakat Dusun Sambikerep tentang penglahan sampah Anik menambahkan, bahwa timnya merasa salut terhadap generasi mudanya yang mau bekerja keras dan iklas setiap dua minggu sekali mengambil sampah dari pekarangan rumah warga untuk dipilah kemudian dijual ke pengepul besar. Hasil penjualan untuk biaya kegiatan pemuda di dusunnya.
Terkait dengan kegiatan Posyandu, Anik menjelaskan bahwa fungsi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangatlah penting, karena sebagai tolok unkur angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKBAL). "Buku KIA pernah dipantau oleh World Health Organisation (WHO) yang menilai cukup bagus, walaupun disimpan oleh petugas atau kader. Namun tim WHO membandingkan buku KIA yang ada di Jepang lebih sempurna karena dibawa oleh ibu dan wajib dipelajari dan dibaca oleh ibu, bapak dan anggota keluarga yang lain, sehingga mereka dapat memantau balitanya dengan sangat baik," terang Anik Yudhastama.
Dalam pesannya Anik menyampaikan dengan prestasinya dusun Sambikerep dalam melaksanakan PHBS mencapai angka 41 persen, tentunya masih bisa ditingkatkan lagi menjadi 45 sampai 50 persen.
Sementara Asisten Pemerintahan Pemkab. Bantul Bambang Guritno SH mewakili Bupati Bantul dalam sambutannya diantaranya mengatakan semoga pelaksanaan PHBS Dusun Sambikerep ini menjadi contoh pelaksanaan PHBS di Kabupaten Bantul yang bisa disampaikan oleh para kader di desa yang ada di Kabupaten Bantul ini.
Selain itu, tambah Asisten I, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) ini menjadi suatu gerakan masyarakat (GERMAS) seperti yang telah dicanangkan oleh Menteri Koordinator PMK Puan Maharani di Desa Tamanan Banguntapan awal minggu lalu.
Kegiatan PHBS tentu akan lebih bagus jika warga masyarakat dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan seperti aktifitas fisik yang cukup, konsumsi buah dan sayur yang banyak sebagai penyegah berbagai macam penyakit dan memeriksakan diri secara rutin di Puskesmas maupun di Rumah Sakit untuk mendeteksi secara dini berbagai penyakit yang kemungkinan timbul , sehingga lebih mudah dan murah dalam mengobati serta mengatasinya. (Sit)