ASN Sebagai Manajer Pelaksana Jalannya Pemerintah Daerah,Target Membangun Birokrasi Berkelas Dunia Di Tahun 2025

Diskominfo - Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan manajer pelaksana jalannya pemerintah daerah. Jadi berhasil tidaknya suatu pemerintahan daerah tergantung kinerja ASN. Karena ASN juga sebagai motor penggerak dalam proses belajar masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, sehingga bisa menjadi sumber ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan baik secara lokal maupun global.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M Si. saat menyampaikan makalahnya yang berjudul "Menumbuhkembangkan Inovasi ASN dalam Mendorong Kemandirian dan Daya Saing Bangsa" dalam acara Laboratorium Inovasi Daerah Tahun 2017 di Kabupaten Bantul berlangsung di Gedung Induk Lantai III, Senin (13/11).

Menurutnya, Inovasi digagas karena negara menginginkan perubahan yang nyata. "Dahulu rancangan birokrasi antar daerah harus seragam, saat ini tidak, karena setiap daerah mempunyai pemimpin yang berbeda karakter dan kelebihan, daerah mempunyai potensi dan karakternya berbeda-beda pula, serta kualitas ASN-nya yang berbeda." kata Adi.

Laboratorium Inovasi LAN untuk tahun 2015-2017 diawali di empat kabupaten/kota, diantaranya Kota Yogyakarta dengan menciptakan 120 inovasi, Kabupaten Majalengka dengan 56 inovasi, Kabupaten Muara Enim dengan 79 inovasi dan Kabupaten Ciamis dengan 26 inovasi. Dalam kurun waktu tiga tahun (2015-2017) Laboratorium LAN yang diterapkan di 33 kabupten/kota menghasilkan sebanyak 3.347 inovasi.

"Dengan Wonderfull Indonesia contohnya, saat ini Indonesia mengalahkan Malaysia dan Thailand di bidang pariwisata dengan lebih banyak menarik wisatawan asing. Namun, Indonesia dikalahka oleh Vietnam. Karena Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN dan dibidik oleh semua negara di kawanan ASEAN pula." terang Adi.

Seperti Vietnam semua daerah tujuan wisatanya mempunyai program yang dikelola pemerintah seperti mendidik masyarakatnya untuk menguasai bahasa Indonesia. Imbasnya banyak wisatawan Indonesia berkunjung, karena dimudahkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat dan pelaku wisata Vietnam.

Dengan acara ini diharapkan Bantul akan menjadi laboratorium inovasi yang akan menjadi tempat belajar bagi daerah lain di Indonesia.

Nara sumber dari LAN yang lain adalah Kapus Promosi Inovasi dan Pengembangan Kapasitas DR. P.M Marpaung, M Sc menyampaikan makalah 'Akselerasi Inovasi Pelayanan Publik', tahap 4 (Deliver Innovation), untuk tahap 5 (Display Innovtion) akan disampaikan hari kedua, Selasa (14/11), di tempat dan jam yang sama.

Sementara Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih dalam sambutannya dinataranya mengatakan Inovasi Pemerinth merupakan hal baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Namun, sebetulnya setiap OPD sudah melakukan hal tersebut, walaupun belum dikemukan secara lisan bahwa hal tersebut merupakan sebuah ide inovasi pemerintah daerah.

Saat ini dunia berubah dengan sangat cepat, maka kita harus bisa mengantisipasi perubahan tersebut seperti dengan memanfaatkan kemajuan TI untuk mendukung berinovasi dan berkreasi. Antar ASN harus bisa berkompetisi untuk meningkatkan kemampuan, disiplin serta akuntabilitas dalam rangka memajukan kinerja OPD yang merupakan bagian dari pemerintah daerah yang diharapkan dapat maju di segala bidang sesuai visi Kabupaten Bantul yaitu Menciptakan Bantul yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera.

Dari gerakan kreatif dan inovatif, saat ini Bupati Bantul telah menerima penghargaan dari pusat, karena Kabupaten Bantul dinilai sebagai Kabupaten Kreatif nomor satu di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut dilakukan komitmen bersama antar OPD diantaranya Sekretariat Daerah diwakili oleh Asisten Pemerintahan, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kelautan, Camat Sedayu, Kepala Puskesmas Kasihan II dan Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul dengan membubuhkan tandatangan di spanduk yang akan diikuti semua Ka. OPD se Kabupaten Bantul yang hadir. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :