Hal tersebut disampaikan oleh Ponijan Asisten Deputi Kewirausahaan Kementrian Perdagangan RI didepan peserta Seminar Kewirausahaan yang bertema "Pentingnya Pendidikan Kewirusahaan di Usia Dini" berlangsung di Pendopo Parasamya Komplek Pemda Bantul, Minggu (3/12).
Menurut Deddy Prasetyawan selaku ketua panitia penyelenggara yang merupakan salah satu pemuda pelopor dari Bantul, bahwa acara diikuti oleh sekitar 100 generasi muda Bantul pelaku UMKM dan calon pelaku UMKM yang ingin belajar banyak tentang kewirausahaan.
Pada acara tersebut , di halaman pendopo digelar bazar aneka produk UMKM dari pengusaha muda se-wilayah Kabupaten Bantul.
Menurut Puji Lestari (25 th) salah satu peserta dari Imogiri, mengungkapkan dirinya yang mulai merintis usaha sepatu dan tas rajutan sangat antusias mengikuti seminar tersebut. "Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti acara ini, karena ilmunya tentang kewirausahaan sangat bagus, disampaikan oleh para pelaku usaha yang sudah merintis sejak sekolah SMA dan sukses. Hal tersebut sangat menginspirasi saya untuk tidak takut malanjutkan usaha saya ini," ungkapnya saat ditemui tim redaksi usai acara.
Sementara dalam arahannya, Ponijan memberikan banyak masukan kepada para peserta diantaranya mengajak para generasi muda untuk mulai membangkitkan semangat, pikiran, minat dan kesadaran untuk menjadi orang yang ingin maju, banyak belajar dibidang kewirausahaan dan berani mulai melakukan suatu usaha untuk memajukan dirinya dan masyarakatnya.
Ponijan mengajak generasi muda jangan berpikiran untuk menjadi pekerja di sebuah perusahan, tetapi mulailah dari sekarang untuk bercita-cita dan belajar untuk menjadi pelaku usaha yang sukses. "Karena negara yang maju, jumlah pelaku usahanya lebih banyak dibanding Indonesia," kata Ponijan.
Saat ini Jepang, jumlah pelaku usahanya sekitar 14% dari total penduduk, Amerika 10% , Korea 13 %, dan Indonesia baru 4% dari total penduduk. Indonesia masih jauh tertinggal. Untuk itu, mari kita kejar ketertinggalan tersebut, agar masyarakat kita lebih maju dan makmur serta negara menjadi kuat.
Ponijan memberikan kiat-kiat sebagai calon pengusaha sukses, diantaranya harus memiliki integritas tinggi dan penuh semangat, belajar untuk tidak mudah menyerah, belajar untuk selalu berkreativitas dan berinovasi. "Jika ketiga hal tersebut dapat dikuasai, maka kedepan, kalian akan menjadi pelaku usaha yang sukses dan bisa menguasai dunia," terangnya.
Nara sumber yang lain adalah Tedy Janitang Ketua HIPMI DIY yang juga pelaku usaha yang diawali dari SD sepulang sekolah suka mancing ikan, ternyata kebiasaannya itu menjadi salah satu bekal kemandiriannya dalam berwirausaha. Dia menyampaikan bahwa untuk menjadi pelaku usaha membutuhkan pendidikan, yaitu pendidikn di keluarga, sekolah dan lingkungan atau masyarakat.
Andang kirana motivator dan pengusaha, menyapaikan bahwa Bantul adalah gudangnya pemuda berprestsi. "Ikutilah jejak para pengusaha muda Bantul, jika anda tidak mengikuti jejak mereka, lima atau sepuluh tahun kedepan anda hanya menjadi penonton atau menjadi pekerjanya saja," kata Andang.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Nova Suparmanto salah satu Pemuda Pelopor Tahun 2017 dari Kasihan Bantul, dia mempunyai pasar online yang berjasa mengenalkan penemuan salah satu mitranya dari Kasihan yaitu produk kompor dan canting listrik hingga terkenal. (Sit)