Mengenal "Kethak", Kudapan Legit dari Ampas Kelapa

Kelapa merupakan tumbuhan sejuta manfaat yang dapat tumbuh dengan mudah di daerah tropis, terutama di daerah pesisir. Salah satunya adalah Kabupaten Bantul. Selain batang pohonnya yang dapat digunakan sebagai perabot, buahnya pun memiliki beragam manfaat.
Adalah Sulastri, warga Dusun Mangiran, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, sosok dibalik pengolahan minyak kelapa. Usaha tersebut adalah usaha warisan turun-temurun yang telah berdiri sejak 30 tahun yang lalu. 

Proses pembuatan minyak kelapa dimulai dari mengupas kelapa, kemudian diparut dan diperas untuk diambil santannya. Santan tersebut direbus selama kurang lebih 3 jam, lalu dipres untuk mendapatkan minyak kelapa. Minyak kelapa hasil produksi Sulastri ini kemudian dilakukan proses penyulingan lebih lanjut di Purworejo agar menghasilkan minyak yang lebih jernih. 

Sisa hasil penyulingan minyak kelapa tidak dibuang begitu saja. Sulastri mengubah sisa penyulingan menjadi kudapan yang bernama “kethak”. Ada 2 jenis kethak, yaitu kethak manis dan kethak gurih. Kethak manis dapat menjadi alternatif oleh-oleh anda saat berkunjung ke Bantul karena makanan ini dapat bertahan hingga 3 bulan. 

Setiap harinya, Sulastri bersama tiga orang pegawainya dapat memproduksi setidaknya 45kg minyak kelapa dan 27 kg kethak dari 500 butir kelapa utuh. Selain itu, juga menghasilkan 2 karung ampas yang biasanya digunakan untuk pakan ternak. Pemasaran minyak kelapa ini sudah mencapai Semarang dan Jakarta. Sedangkan kethak manis juga sudah dipasarkan hingga ke luar Pulau Jawa, bahkan luar negeri.

 

 

Berbagi:

Pos Terbaru :