Cipta karya berupa buku Batik Bantul tersebut sebagai bagian upaya Pemerintah Kabupaten Bantul untuk melestarikan seni budaya yang tercipta dari hasil kerajinan batik, bisa mengidentifikasi ragam dan motif batik asli Bantul, mendeskripsikan makna filosofis motif batik asli Bantul, mengetahui pemetaan wilayah, demografi dan karakteristik serta pengrajin batik Bantul yang berjumlah 3000, dan mengetahui kondisi sosial ekonomi pengrajin batik. Pemkab Bantul akan menerbitkan Buku Batik Bantul sebanyak 2000 eksemplar yang akan diberikan kepada pengusaha batik, pemerintah kabupaten Bantul, sekolah dan juga akan digunakan sebagai souvenir bagi tamu dari daerah lain.
Menurut Ketua Panitia Launching Buku Batik Bantul Drs.Riyantono, M.Si, "Bantul mempunyai banyak motif batik yang asli cipta karya dari Bantul. Dalam buku Batik Bantul ini telah didokumentasikan sebanyak 53 motif batik asli Bantul, 14 motif batik bukan asli Bantul namun dibuat di Bantul (campuran), dan 17 motif batik pengembangan. Kami berharap buku ini bisa tersosialisasikan dengan cepat kepada masyarakat, sehingga khalayak tahu motif-motif batik yang mrupakan asli dari Bantul."
Sebelum acara Launching Buku Batik Bantul tersebut, di tempat yang sama juga telah diadakan acara Temu Usaha yang merupakan ajang pertemuan antara pengusaha batik, pengrajin batik, pemberi pinjaman modal usaha (Bank Bantul, BPD, BNI 46, BRI, Bank Mandiri) serta jajaran pemerintah kabupaten Bantul. Dengan adanya Temu Usaha, diharap peserta lebih bisa meningkatkan kemitraan bisnis, kreativitas produksi, promosi dan pemasaran hasil kerajinan batiknya. Pengrajin batik juga diharap mendaftarkan motif ciptaannya agar bisa masuk dalam dokumentasi batik asli Bantul.
Selanjutnya terciptanya Buku Batik Bantul tersebut dapat menjadi acuan bagi Pemkab Bantul untuk menggali kekayaan asli daerah dan menjadi ciri khas daerah Bantul khususnya tentang batik Dokumentasi mengenai motif ini diharapkan dapat menjadi starting point untuk meningkatkan kesadaran kalangan pengrajin untuk mendaftarkan hasil karyanya, sebagai bagian dari upaya pelestarian batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik di Kabupaten Bantul. (dew)