Didiklah Anak Untuk Masa Depan Dan Untuk Dunia Global

Masih banyak orangtua yang mendidik anaknya dengan memberikan contoh-contoh kehebatan orang tunya bahkan nenek moyangnya, agar dapat dicontoh anak-anaknya. Hal itu berarti orang tuan mendidik anak untuk melanggengkan masa lalu. Padahal, dalam perkembangan peradaban dunia yang semakin maju ini membutuhkan manusia-manusia cerdas yang dapat memanfaatkan secara maksimal dan bijak dari kemajuan berbagai bidang dan teknologi agar bermanfaat bagi kehidupan dirinya, masyarakat dan bangsanya.

Hal diatas disampaikan oleh Prof. Dr. Anis Rasyid Baswedan M. Si saat memaparkan makalah seminar tentang pendidikan anak yang baik dan benar dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-85 Tingkat Kabupaten Bantul Tahun 2010 di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya, Minggu (12/12).

Bahkan Anis Baswedan bilang bahwa Indonesia saat ini masih seperti Indonesia di tahun 30-an. "Saat ini Indonesia masih seperti di tahun 30-an, yang baru mencapai satu nusa, satu bahasa , namun belum bisa satu bahasa." kata lulusan fakultas Ekonomi UGM tahun 95 dan lulusan master di bidang bisnis Amerika Serikat tahun 98 itu.

Padahal, katanya lagi, para pemuda Indonesia saat itu sudah berfikir jauh maju ke depan yaitu mencita-citakan bangsa Indonesia untuk dapat maju dengan satu nusa satu bangsa dan satu bahasa dalam memperjuangkan kemajuan bangsa yang Bhineka Tunggal Ika untuk mensejajarkan dengan bangsa-bangsa di dunia sesuai dengan ke Indonesiaannya.

Sementara pada acara seminar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta itu Bupati Bantul dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dra. Mur Sumartinah salah satu staf ahli, mengatakan bahwa sosok ibu adalah merupakan salah satu keajaiban dunia, karena sesungguhnya peradaban dunia bermula dari keberadaan dan peran ibu. "Perjuangan dan pengorbanan seorang ibu begitu besar dalam mendedikasikan hidupnya bagi tumbuh kembang dan berkembangnya generasi yang berkualitas dan peradaban dunia." terangnya.

Ibu, kata Bupati lagi, merupakan pusat peradaban yang merupakan madrasah pertama bagi putra-putrinya dalam mendesain karakter generasi muda agar tunas tersebut menjadi pewaris peradaban yang tangguh, sehingga kedepan mereka bisa mengemban amanah di muka bumi ini untuk mewujudkan negeri yang adil, makmur, aman dan sentosa.

Dalam acara seminar tersebut nara sumber lainnya diantaranya Ir. Nuki Mukti Wibawani dari Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan makalah tentang Hak, Kewajiban dan Perlindungan Perempuan dan Anak dalam UU no. 23 Tahun 2002 sesuai dengan UUD tahun 1945. Serta Nurhidayanto dari Anak Jenius Indonesia (AJI) Taman Pintar Yogyakarta memaparkan tentang menyeimbangkan perkembangan antara otak kanan dan otak kiri. Ferry Anggara, salah satu presenter TVRI Stasiun Yogyakarta menyampaiakan cara berkomunikasi dalam mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak.

Acara diakhiri dengan peragaan merias wajah sesuai busana oleh para peragawati dari salah satu produk kosmetika serta pembagian door prise. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :