" Sebagian peserta KB adalah kaum wanita (92,51 %) dan 69, 77 % adalah pemakai kontrasepsi homrmonal (implant), suntik, dan pil). Artinya partispasi pria dalam pemakaian kontrarsepsi baru mencapai 7,49 %. Dan yang lebih memprihatinkan lagi keikutsertaan KB Vasektomi atau MOP baru mencapai 0,97 %, " kata Djoko. Realitas ini memacu BKKPPKB untuk meningkatkan kesertaan KB pria khususnya MOP atau vasektomi. Secara medis vasektomi adalah metode kontrasepsi operatif tanpa efek samping dengan efektifitas diatas 99,0 % kegagalan dibawah 1 %.
Untuk itu BKKPPdan KB Kabupaten Bantul mengajak para kader PLKB dan IMP se Kabupaten Bantul berkunjung ke Kabupaten Situbondo untuk study banding. Agar efektif dalam kebijakan dilapangan, diajak pula seluruh Camat dan Lurah dan Kepala SKPD terkait.
Djoko Sulasno Nimpuro mengatakan bahwa dipilihnya Kabupaten Situbondo sebagai tempat kunjungan mengingat Kabupaten ini pernah memperoleh penghargaan sebagai Kabupaten dengan peserta KB Pria (MOP) terbanyak Tingkat Regional maupun Nasional pada tahun 2010 dan 2011. " Sejak tahun 2010 pencapaian peserta KB baru MOP di Situbondo selalu diatas 100 % dan banyak perhargaan yang telah diterima terkait dengan MOP," ujar Djoko Sulasno.
Assek III Kabupaten Bantul Sunarto ,SH, MM yang ikut sebagai ketua rombongan mendukung langkah ini . " Maka sungguh tepat jika Kabupaten Bantul belajar ke Kabupaten Situbondo. Agar para kader bisa ' ngangsu kawruh ' (belajar) kebijakan dan strategi program KB di Situbondo dalam rangka peningkatan kesertaan KB Metode Operasi Pria (MOP)," katanya. Selain itu juga perlu mengetahui pula peran mitra kerja dalam rangka meningkatkan kesertaan KB MOP. Perlu upaya meniru dan mengadopsi kesertaan KB vasektomi di Situbondo untuk diterapkan di Bantul.
Sementara itu rombongan Kabupaten Bantul disambut oleh Assisten I Pemerintahan dan Kesra Drs Suhadi didampingi oleh Kepala BKKBN Situbondo, Dandim 0823 Situbondo serta beberapa pejabat terkait di Graha Wiyata Praja Pemkab Situbondo.
Pada kesempatan itu beliau mengungkapkan BKKBN Kabupaten Situbondo telah melaksanakan program Keluarga Berencana melalui penyuluhan dan tindakan langsung seperti penggunaan kondom, implant, suntik, pil KB dan Tubektomi (MOW) bagi kaum Ibu. Sasaran program KB tidak hanya difokuskan terhadap Ibu-ibu namun juga terhadap bapak-bapak dengan melaksanakan program Vasektomi (MOP).
Sejak awal tahun hingga April 2010, BKKBN telah melakukan operasi vasektomi terhadap para akseptor pria sebanyak kurang lebih 729 orang, pelaksanaa operasi vasektomi bagi kaum pria ini dilaksanakan setiap hari dengan jumlah rata-rata 10-20 akseptor per hari. Banyaknya calon akseptor pria yang begitu antusias untuk ikut program MOP.
Keberhasilan KB pria di Situbondo karena didorong oleh rasa kepercayaan para Ibu terhadap para suami. " Selain itu peran ulama dalam memberikan pengertian dan dalil KB pria sah secara agama menjadi pendorong keberhasilannya. Selain juga dukungan dari SKPD. Tenaga medis kita siap dan juga sudah siapkan mobil keliling untuk KB pria ini, bahkan pernah melayani 340 pasien pria dalam 2 hari " katanya. . Rekor ini dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). (Nc)