Bantul Pertahankan Konsistensi Sebagai Kabupaten Tangguh Bencana

Jelang peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh tiap bulan April, Kabupaten Bantul konsisten menasbihkan diri sebagai Kabupaten Tangguh Bencana. Hal ini perlu dipertahankan mengingat Bantul memiliki banyak potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, hingga banjir.

Pada launching Hari Kesiapsiagaan Bencana yang dilaksanakan di Pendapa Parasamya Sabtu pagi (23/4), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul yang berkolaborasi dengan BPBD sepakat mengambil tema, Siap Untuk Selamat, Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana.

Tema yang dipilih adalah harapan agar penguatan mitigasi atau penanggulangan bencana tak hanya berhenti di pemerintah maupun aparat, namun di lingkup keluarga. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menilai bahwa kesiapsiagaan bencana harus menjadi budaya.

“Kesiapsiagaan bencana harus menjadi budaya yang diciptakan, dibiasakan, dan dikembangkan. Bantul butuh budaya seperti ini karena Bantul memiliki banyak potensi bencana,” ujarnya.

Ketika Pemkab telah berupaya memperkuat kapasitas penanggulangan bencana dari segi sumber daya manusia, peralatan, dan sistem, maka diharapkan masyarakat turut menyiapkan diri menjadi masyarakat yang siap siaga menghadapi bencana. Sebab itu Pemkab mengapresiasi betul FPRB yang terus-menerus melaksanakan kegiatan terkait kesiapsiagaan. Baik itu sosialisasi hingga simulasi.

Hingga kini, FPRB diakui sebagai sumber daya mitigasi luar biasa karena memiliki jaringan dan komando yang jelas hingga tingkat pedukuhan. Hal ini menguatkan Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk Bantul sebagai daerah volunteer terkuat di Indonesia. Tentu kabar ini menggembirakan karena keberadaan FPRB dan komunitas relawan lain telah menunjukkan keaktifan terhadap mitigasi bencana.

Berbagi:

Pos Terbaru :