Topeng Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts, Tampilkan Kolaborasi Indonesia Belanda



Masih dalam rangkaian Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta, kampus seni satu-satunya di DIY ini menggelar Topeng Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts. Diinisasi oleh Jurusan Karawitan, pertunjukkan yang dilaksanakan di Concert Hall ISI pada Senin (28/8/2023) ini bekerja sama dengan Trace 21 Foundation dan Foundation Visisonor Amsterdam.

Rektor ISI Yogyakarta, Timbul Raharjo, menyampaikan Topeng Masquerade Gamelan Intercultural Performing Arts merupakan pertunjukkan kolaborasi yang diharapkan dapat memberi sajian dengan syiar cukup luas serta menjadi suguhan yang cukup menarik.

“Seni tradisi jika dikolaborasikan dengan seni lain, akan menjadi suguhan yang menarik. Dan tentu saja butuh strategi-strategi budaya yang lain agar kolaborasi yang dijalankan memberi sajian dengan syiar cukup luas,” ujar Timbul.

Ketua Dies Natalis ke-39 ISI Yogyakarta, Agustinus Dwi Nugroho, berujar musisi-musisi yang terlibat pada penampilan malam ini adalah Black Pencil Ansemble dari Belanda, Kyai Fatahillah dari UPI Bandung, serta Joloyo Ansamble dari ISI Yogyakarta. Konsep pertunjukkan ini mengacu pada kolaborasi antara gamelan dengan musik dari latar belakang budaya yang berbeda, lantas dipadukan dengan gerakan teatrikal.

Sementara itu, topeng yang menjadi ide penciptaan karya kemudian dikemas dalam komposisi musik menggunakan media garap gamelan dan alat musik Barat. Dalam pertunjukkan ini, komposer, pemain gamelan, dan seniman lainnya bekerja sama menciptakan musik yang menggabungkan unsur tradisional dengan elemen kontemporer.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang turut hadir dan menyaksikan pertunjukkan ini menyampaikan bahwa apa yang ditampilkan malam ini merupakan sajian luar biasa dan membawa angin segar bagi kegiatan berkesenian di Bantul.

“Tampilan yang luar biasa ya. Salut dan kagum untuk kolaborasi yang disuguhkan di panggung. Sajian yang sangat menarik. Semoga ini akan selalu membawa kemajuan dan perkembangan seni di Kabupaten Bantul,” pungkas Halim. (Els)

 

Berbagi:

Pos Terbaru :