Menyikapi tahun politik 2024 dan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPN), Kevikepan Yogyakarta Barat yang menjadi bagian dari Keuskupan Agung Semarang menggelar Festival Kebangsaan Merajut Cinta Tanah Air Demi Indonesia Damai, dan pameran UMKM serta berbagai aktraksi budaya. Berlangsung selama dua hari yakni pada Sabtu 28 Oktober hingga Minggu 29 Oktober 2023. Dengan tema ‘Si Vis Pacem Panen’ yang berarti jika engkau menginginkan kedamaian, sediakanlah roti, gelaran ini berlangsung di Lapangan Ganjuran, Bantul.
Dengan semangat "Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai" sebagai landasan utama untuk menghidupkan cinta tanah air dan kepedulian bagi bangsa. Festival ini bukan sekadar perayaan umat Katolik semata, tetapi juga merupakan wujud nyata dukungan terhadap keberlangsungan Indonesia sebagai negara demokratis.
Ketua penyelenggara, Thomas Joko Krismanto, dalam laporannya mengatakan, Kevikepan Yogyakarta Barat terdiri dari 20 paroki. Namun dalam pameran UMKM kali ini hanya 16 paroki yang mengirimkan peserta pameran dengan total peserta 150 UMKM.
“Dari 150 UMKM peserta pameran tersebut, ada 16 UMKM unggulan, yaitu UMKM yang produknya sudah dikenal masyarakat dan telah mencapai pasar luar negeri” kata Thomas.
Thomas juga menjelaskan, dalam Festival Kebangsaan kali ini sejumlah rangakaian kegiatan digelar, diantaranya festival paduan suara, mazmur, film pendek, tata hias altar, seminar hari pangan sedunia festival kebangsaan, serta pentas aneka kesenian tradisional seperti Jathilan, salawat Katolik dan tari Angguk.
Sementara itu, Romo Vikep Yogyakarta Barat, A Yudono Suwondo, menyampaikan dalam sambutannya bahwa sebagai umat beriman wajib mensyukuri nikmat Tuhan. Wujud syukur yang dapat dilakukan yakni dengan mengembangkan semangat iman serta meningkatkan ekonomi warga.
“Melalui acara ini, kita yakin dan sadar bahwa kita berada diwewenang Indonesia yaitu negara yang subur dan makmur, sehingga sepantasnya sebagai umat beriman kita harus bersyukur. Selain itu, dengan semangat kebangsaa, kita juga harus mengembangkan cara hidup yang respek dengan orang lain, dan hidup saling menghormati sehingga bisa hidup dengan penuh kegembiraan” ujar Romo.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang juga membuka rangkaian kegiatan Festival Kebangsaan dihari pertama ini. Beliau sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kevikepan Yogyakarta Barat atas kontribusinya dalam meningkatkan kesejahteraan warga Bantul. Bupati menuturkan, banyak kegiatan gereja yang selama ini mampu meningkatkan pembangunan diberbagai bidang.
“Kebhinekaan adalah kodrat Tuhan. Selain itu, semua agama juga mengajarkan tentang toleransi. Oleh karena itu, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat, semua warga Bantul harus saling menghormati” tutur Bupati.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang juga ikut serta dalam rangkaian kegiatan pembukaan Festival Kebangsaan, hingga ditutup dengan pelepasan burung merpati oleh Bupati dan Wakil Bupati serta Panitia Penyelenggara. (Fza)