Kabupaten Bantul sebagai daerah yang sedang mengembangkan sumber daya masyarakat dari sector pertanian ke sector industry selalu terbuka dengan semua investor yang masuk. Syarat utama yang menjadi tuntutan harus mampu menyerap tenaga kerja banyak dan mengembangkan lingkungan untuk bergerak maju, hal tersebut dkatakan Bupati bantul Drs. H. Suharsono saat Ground breaking pembangunan kawasan industry piyungan di dusun Cikal, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungn, Rabu (18/1)
Lebih lanjut dikatakan Investor yang mau menanamkan sahamnya, pemkab akan memberikan fasilitas kemudahan dalam pengurusan ijin dan pencarian lokasi. Keberadaan industri bukan hanya masalah pembebasan lahan, ijin, sarana fisik dan investor tetapi tidak kalah pentingnya bagaimana sikap masyarakat sekitar. Untuk itu masyarakat diharapkan bisa kerjasama denga baik, tidak membuat kegaduhan atau gangguan sehingga sehingga bisa berjalan baik
kalau ada masalah jangan langsung demo atau membuat kerusuhan tapi harus duduk bersama, dicari penyelesaian dengan pikiran dinginjelasnya.
Bupati berharap keberadaan pabrik bisa memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat piyungan khususnya dan Bantul pada umumnya. Tenaga kerjanya juga 75 % dari masyarakat sekitar, sehingga gesekan yang biasa terjadi bisa diantisipasi.
Sementara Direktur PT YOGYAKARTA ISTI PARAMA, Eddy Margo Ghozali dalam laporannya mengatakan industry yang akan dibangun di kawasan piyungan memerlukan lahan seluas 335 h yang berada di dua desa yakni Srimulyo dan Sitimulyo. Untuk tahap awal akan dibangun seluas 100 h dan tahap kedua 235 h dan diperkirakan akan mulai beroperasi bulan Mei 2017.
Keberadaan pabrik diharapkan mampu memajukan industri nasional ke pentas dunia dan itu sebagai bentuk pengabdian kepada nusa dan bangsa. Penanaman saham sendiri merupakan kerjasama dalam membantu pengembangan kawasan yang telah dipersiapkan menjadi lokasi industry, baik dari propinsi DIY maupun Kabupaten Bantul.
Kawasan yang dikembangkan diharapkan menjadi industri berstandar internasional di Yogyakarta yang berbasis masyarakat, ramah lingkungan dengan tehnologi terintegrasi. Perusahaan akan menjaga ekosistem sehingga penghijauan tertap lestari, kebudayaan lokal baik bangunan maupun kesenian terjaga kalau mungkin bisa dikembangkan .
Tidak ketinggalan perusahaan juga akan mendidirikan pusat pelatihan tenaga kerja untuk mendidik masyarakat mandiri ataupun menyiapkan tenaga trampil bagi perusahaan. Tenaga yang dibutuhkan untuk perusahan seluas 335 adalah 70.000 orang, untuk tahap awal baru 1.500 2.000 tenaga.
Pada kesempatan itu juga diadakan penamanan pohon langka yang selama ini hampir punah di sekitar pabrik secara simbolis, sehingga disamping lingkungan terlihat asri dan sejuk pohon langka juga tetap lestari. (mw)