Bantul - Pertamina melalui PT. Pertamina Fuel Terminal Rewulu menyerahkan Program Bantuan CSR (corporate social responsibility) kepada Kelompok Peternakan Abadi Farm di Dusun Lemahdadi, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan pada Senin (27/09).
Dihadiri langsung oleh Bupati Bantul H. Abdul halim Muslih, Excecutive General Manager Regional Jawa Tengah PT. Pertamina Sylvia Grace Yuvenna secara simbolis menyerahkan bantuan sebesar 182 Juta Rupiah kepada Bupati Bantul untuk selanjutnya diserahkan kepada Ketua Kelompok Peternakan Abadi Farm, Eko Paryanto.
Pertamina melalui dana CSR (corporate social responsibility) mencoba untuk hadir bukan hanya dalam hal operasional untuk menyediakan dan distribusi BBM atau LPG dan produk lainnya. Tetapi juga mengupayakan agar masyarakat disekitar wilayah lingkungan operasi bisa terbantu dan juga bisa menjadi mandiri.
“Tentunya bantuan yang kami berikan adalah bantuan yang produktif, dalam artian jika seperti yang saat ini diberikan adalah bagaimana agar kelompok abadi farm ini bisa mengembangkan bisnisnya, jadi selain dalam bentuk bibit ayam, kemudian juga memberikan pelatihan, juga mengembangkan alat-alat, yang ini adlatnya adalah modifikasi sehingga nanti bisa dikontrol juga lewat handphone seperti itu.” ungkap Sylvia.
Sementara itu, Bupati Bantul mengapresiasi dan menyambut baik kerjasama yang dilakukan oleh Pertamina bersama masyarakat untuk mengembangkan pertanian di Kabupaten Bantul melalui program-program CSR yang telah dilakukan. Ia bersyukur kegiatan produktif ini dapat diselenggarakan di Kabupaten Bantul untuk meningkatkan produktifitas peternakan ayam jawa super yang terbukti mampu menghasilkan pendapatan bagi Kelompok Abadi Farm sehingga pengembangan peternakan ayam jawa super ini layak untuk dilanjutkan.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan sektor pertanian dan peternakan sebagai salah satu sektor prioritas. Sektor ini sendiri telah berkembang sesuai dengan dinamika pasar. Adanya kuliner andalan di Kabupaten Bantul yaitu Sate Kambing, Ingkung jawa, Bakmi Jawa, membuat kebutuhan terhadap ayam dan kambing cukup tinggi. Kebutuhan ayam untuk kuliner Ingkung Jawa dan Bakmi Jawa dapat mencapai 1500 ekor perhari.
“Ini menunjukan bahwa sektor pertanian utamanya ternak menunjukkan peluang pasar yang cukup besar. Tantangannya adalah bagaimana perternakan ayam jawa super ini bisa kita usahakan secara efisien. Yang penting efisiensi. Hari ini kita tidak mungkin mengambil untung besar-besaran, nah caranya adalah dengan menekan biaya-biaya investasi operasi dan memiliki pasar tetap yang bisa kita andalkan dalam jangka panjang.” terang Halim.
Ketua Kelompok Abadi Farm Eko Paryanto menjelaskan bahwa permintaan pasar yang tinggi menjadi alasan dipilihnya usaha Ayam Joper karena masa pembesarannya yang cukup cepat hanya sekitar 2 bulan sekitar 60-70 hari di bandingkan Ayam Bangkok biasa.
“Kita mencoba untuk usaha ayam joper, pertama dibantu dari UMY selama satu tahun, setelah itu dibantu oleh CSR Pertamina sampai sekarang kita dibantu untuk permodalan mulai dari renovasi kandang, pembelian ayam, pembelian pakan, dan pemuatan pakan. Kemarin kita juga diberikan mesin semua ditunjang oleh CSR Pertamina ini.” jelas Eko
Untuk penjualannya, kelompok Abadi Farm menjual hasil peternakan seperti menir, tepung jagung, tepung ikan melalui internet seperti marketplace serta media sosial. Sementara untuk ayam joper sementara hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah Bangunjiwo yang dijual dengan harga 31 ribu untuk ayam hidup serta 40-42 ribu untuk ayam karkas.